Memasuki tahun 2018, blok Mahakam berpindah ke tangan PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina Hulu Mahakam. Pertamina menggarap ladang minyak dan gas bumi terbesar di Indonesia, setelah berakhirnya kontrak kerja Total E&P Indonesie (TEPI) dan Inpex Corporation pada 31 Desember 2017.
Selama 50 tahun mengoperasikan blok itu, Total dan Inpex diperkirakan telah menyedot 19,7 triliun kaki kubik gas dan 1,1 triliun barrel minyak. Berdasarkan perkiraan, blok Mahakam kini masih menyisakan cadangangan 57 juta barel minyak (Million Barel Oil/MMBO), 45 juta barel kondensat, dan 4,9 triliun standar kaki kubik (Triliun Standard Cubic Feet/TSCF).
Berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), per November 2017, blok Mahakam memproduksi minyak dan kondensat sebesar 52 ribu barel minyak per hari dan 1.360 juta kaki kubik gas bumi per hari. Dalam APBN 2018, pemerintah menargetkan Mahakam memproduksi gas 1.100 juta kaki kubik per hari gas dan minyak sebesar 48.000 barel per hari.
Dengan mengambil alih blok Mahakam, Pertamina diperkirakan akan mengelola ladang migas yang berkontribusi 34% dari total produksi migas secara nasional. Peluang bagi Pertamina untuk mengembangkan sektor migas tanah air, sekaligus tantangan menunjukkan kemampuan perusahaan pelat merah mengelola industri strategis nasional.
(Baca: Jalan Panjang Blok Mahakam ke Pangkuan Pertamina)
Arief Kamaludin|KATADATA
Sehari menjelang serah terima pengelolaan blok Mahakam kepada Pertamina, Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam dan Kepala SSKK Migas Amien Sunaryadi mengujungi North Processing Unit (NPU) Kutai Kertanagara, Mahakam, Minggu (31/12/2017).
Arief Kamaludin|KATADATA
Salah satu area kerja blok Mahakam di North Processing Unit (NPU) Kutai Kertanagara Minggu (31/12/2017). Sebelum serah terima pengelolaan ke Pertamina, Total & Inpex bekerja sama melakukan transisi dengan baik.
Arief Kamaludin|KATADATA
Terminal Senipah - Peciko dan South Mahakam (SPS) merupakan tempat pemrosesan dan pengiriman gas dan minyak mentah dari blok Mahakam, Rabu (27/12). SPS Site memiliki lima tangki berkapasitas masing-masing 500 ribu barel dan satu tangki berkapasitas 100 ribu barel.
Arief Kamaludin|KATADATA
Menjelang serah terima, Pertamina telah mentransfer 98,23% pekerja Total E&P Indonesia. Meski dikelola perusahaan asing selama kurun waktu 50 tahun, sebagian besar pekerja adalah orang Indonesia. Pekerja saat berada di Lapangan Senipah, Peciko dan South Mahakam (SPS), Kutai Kertanegara, Rabu (27/12/2017).
Arief Kamaludin|KATADATA
Pertamina menyiapkan anggaran mencapai US$ 1,7 miliar atau sekitar Rp 23 triliun untuk mengelola blok Mahakam mulai 2018. Dana tersebut di antaranya untuk menambah sumur pengembangan dari 55 sumur menjadi 65 sumur. Suasana Lapangan Senipah, Peciko dan South Mahakam (SPS), Kutai Kertanegara, Rabu (27/12/2017).
Arief Kamaludin|KATADATA
Pertamina menyatakan melakukan efisiensi sebelum mengambil alih blok Mahakam seperti biaya pengeboran sumur dan catatan waktu pengeboran dipercepat. Suasana di Lapangan Senipah, Peciko dan South Mahakam (SPS) blok Mahakam, Kutai Kartanegara, Rabu (27/12/2017).
Arief Kamaludin|KATADATA
Selama 50 tahun mengoperasikan blok Mahakam, Total dan Inpex diperkirakan telah menyedot 19,7 triliun kaki kubik gas dan 1,1 triliun barrel minyak.Pekerja beraktifitas di Lapangan Senipah, Peciko dan South Mahakam (SPS), blok Mahakam, Kutai Kartanegara, Rabu (27/12/2017).
Arief Kamaludin|KATADATA
Berdasarkan perkiraan, Blok Mahakam kini masih menyisakan cadangangan 57 juta barel minyak (Million Barel Oil/MMBO), 45 juta barel kondensat, dan 4,9 triliun standar kaki kubik (Triliun Standard Cubic Feet/TSCF). Pekerja beraktifitas di Lapangan Senipah, Peciko dan South Mahakam (SPS) blok Mahakam, Kutai Kartanegara, Rabu (27/12/2017).
Arief Kamaludin|KATADATA
Berdasarkan perkiraan, Blok Mahakam masih menyisakan cadangangan 57 juta barel minyak (Million Barel Oil/MMBO), 45 juta barel kondensat, dan 4,9 triliun standar kaki kubik (Triliun Standard Cubic Feet/TSCF).
Arief Kamaludin|KATADATA
Di 2018, SKK Migas menargetkan produksi minyak blok Mahakam sebesar 42,01 ribu bph, dan target produksi gas sebesar 916 mmscfd. Kedua target ini lebih rendah dari produksi minyak dan gas 2017. Pekerja beraktifitas di Lapangan Senipah, Peciko dan South Mahakam (SPS), Kutai Kartanegara, Rabu (27/12/2017).
Arief Kamaludin|KATADATA
Menjelang 1 Januari 2018 pukul 00.00 WITA di Balikpapan, Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi, menyerahkan blok Mahakam kepada Pertamina yang diwakili oleh Direktur Hulu Syamsu Alam. Acara ambil alih Blok Mahakam kepada Pertamina yang bertepatan dengan perayaan Tahun Baru 2018 di Balikpapan, Kaltim, Minggu (31/12/2017).
Arief Kamaludin|KATADATA
Pertamina masih membuka peluang bagi kontraktor eksisting, yakni Total dan Inpex untuk kembali bergabung mengelola blok tersebut, sesuai ketentuan pemerintah dengan hak pengelolaan maksimal 39% saham.