Pemerintah memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) sebesar Rp 2,5 triliun. Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk membiayai pembangunan 102.500 unit rumah murah.
Direktur Utama PT SMF Ananta Wigoyo menjelaskan melalui suntikan modal tersebut, pihaknya akan mendukung pemenuhan backlog perumahan.
"Dukungan ini melalui pembiayaan 102.500 unit rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah pada program KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP)," kata Ananta di Jakarta, Jumat (4/10).
(Baca: Kemenkeu Masih Diskusikan Tambahan Kuota Rumah Subsidi)
Ia melanjutkan, porsi FLPP yang ditanggung SMF pun kini bertambah menjadi 25%. Sebelumnya, porsi pembiayaan SMF hanya 10%. Dengan demikian, PMN yang akan digunakan untuk FLPP berjumlah Rp 1,7 triliun.
Selain itu, menurut dia, pihaknya juga akan membiayai 17 ribu unit rumah pada program KPR SMF pascabencana dan program perumahan untuk ASN, TNI, dan Polri. "Rp 125 miliar untuk KPR pascbencana dan Rp 500 miliar untuk KPR ASN, TNI dan Polri," ucap dia.
(Baca: Pemerintah Tambah Kuota Rumah Subsidi jadi 80 Ribu Unit Tahun Ini)
Hingga Juni 2019, PT SMF telah mengalirkan dana kepada penyalur KPR sejumlah Rp 52,85 triliun. Pengaliran dana dilaksanakan dengan memfasilitasi sekuritisasi sebesar Rp 10,5 triliun dan penyaluran pinjaman atau refinancing sebesar Rp 42,69 triliun.
Pemerintah sebelumnya juga berencana menambah anggaran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun ini dari Rp 5,2 triliun menjadi sekitar Rp 8,6 triliun. Tambahan anggaran diperuntukkan guna menambah kuota rumah bersubsidi dari sebelumnya 68,9 ribu unit menjadi 80 ribu unit.