Laporan Khusus | KTT ASEAN 2023

Rupiah Paling Kuat Keempat di ASEAN Sepanjang 2019

Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Rupiah sepanjang tahun ini menguat 3,23% terhadap dolar AS.
Penulis: Agustiyanti
31/12/2019, 08.17 WIB

Nilai tukar rupiah pada perdagangan di pasar spot tahun ini ditutup Rp 13.924 per dolar AS. Rupiah menguat 3,23% sepanjang tahun ini, lebih baik dari proyeksi pemerintah dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara atau APBN 2019 yang mematok Rp 15 ribu per dolar AS.

Namun, bagaimana posisi rupiah dibanding mata uang negara ASEAN lainnya?

Pada sepanjang tahun lalu, hampir semua mata uang negara di kawasan Asia Tenggara menguat terhadap dolar AS. Mengutip Bloomberg, penguatan terhadap dolar AS sepanjang tahun lalu dipimpin oleh baht Thailand yang mencapai 7,24%.

Kemudian disusul oleh kip Laos yang perkasa sebesar 3,98% dan kyat Myanmar 3,68%. Adapun rupiah menempati posisi keempat.

(Baca: Tutup Tahun, Rupiah Perkasa ke Rp 13.925 per Dolar AS)

Sementara itu, dolar Brunei naik 1,63%, dolar Singapura 1,67%, ringgit Malaysia 0,68% dan dong Vietnam 0,01%.

Hanya peso Filipina yang sepanjang tahun ini melemah mencapai 3,63%. Adapun indeks dolar sepanjang tahun lalu tercatat menguat 0,59%.

Namun, dolar AS juga melemah terhadap mata uang utama Asia lainnya sepanjang tahun ini, seperti yuan Tiongkok 1,53% dan won Korea 4,26%. Sementara dolar Hong Kong dan yen Jepang melemah 0,56% dan 0,81%.

(Baca: Terpukul Gejolak Global, Pasar Modal RI 2019 Bisa Cetak Hasil Positif)

Pemerintah pada tahun depan mematok nilai tukar rupiah sebesar Rp 14.400 per dolar AS pada APBN 2020. Sementara Bank Indonesia memproyeksi rupiah tahun depan akan bergerak di kisaran Rp 13.900 hingga Rp 14.300 per dolar AS.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memperkirakan rupiah pada tahun depan akan bergerak stabil. Stabilitas rupiah didukung oleh neraca pembayaran yang baik seiring masuknya aliran modal asing.

"Rupiah menguat di 2019 dan stabil pada 2020," kata Perry beberapa waktu lalu.

Untuk kelima kalinya, Indonesia didapuk menjadi Keketuaan ASEAN. Situasi dunia tahun ini yang belum kondusif tentu menjadi tantangan tersendiri dalam mengemban amanah tersebut. Persaingan kekuatan besar dunia yang meruncing mesti dikelola dengan baik agar konflik terbuka dan perang baru tidak muncul, terutama di Asia Tenggara.

Keketuaan Indonesia juga diharapkan menjadi pintu bagi ASEAN untuk berperan aktif dalam perdamaian dan kemakmuran di kawasan melalui masyarakat ekonomi ASEAN. Untuk itu, Indonesia hendak memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan dunia yang berkelanjutan.

Simak selengkapnya di https://katadata.co.id/asean-summit-2023 untuk mengetahui setiap perkembangan dan berbagai infomasi lebih lengkap mengenai KTT Asean 2023.

#KatadataAseanSummit2023 #KalauBicaraPakaiData