IMF Kerek Pinjaman hingga Rp 15.000 Triliun Membantu Tangani Covid-19

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva, sebelum pertemuan bilateral disela KTT ke-35 ASEAN di Bangkok, Thailand, Minggu (3/11/2019).
Penulis: Agustiyanti
17/3/2020, 08.58 WIB

Dana Moneter Internasional atau IMF menyatakan siap memobilisasi kapasitas pinjaman sebesar US$ 1 triliun atau sekitar Rp 15 ribu triliun untuk membantu negara anggota dalam menangani dampak virus corona.

"IMF dapat menggunakan perangkat tanggap darurat yang fleksibel dan cepat dicairkan untuk membantu negara-negara dengan kebutuhan yang mendesak," ujar Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva dalam keterangan resmi dikutip Selasa (16/3).

Instrumen yang dimiliiki antara lain mencakup dana pinjaman US$ 50 miliar untuk negara berkembang. IMF juga menyediakan punjaman US$ 10 miliar tanpa bunga bagi negara-negara miskin.

(Baca: IHSG Diramal Masih Bergejolak, Saham Perbankan Layak Dicermati)

Lembaga ini juga menyatakan telah memiliki pengaturan yang berlanjutan terkait pencairan pinjaman dengan komitmen pinjaman US$ 200 miliar. Dalam beberapa kasus, pihaknya dapat memberikan penciran cepat untuk pembiayaan krisis.

"Kami telah menerima minat dari sekitar 20 negara dan akan menindaklanjutinya dengan mereka dalam beberapa hari mendatang," terang dia.

Selain itu, IMF juga memiliki dana ketahanan bencana atau Catastrophe Containment and Relief Trust (CCRT) yang dapat membantu negara-negara termiskin meringankan utang mereka. Dengan demikian negara-negara tersebut memiliki sumber daya untuk menangani masalah kesehatan.

(Baca: Bursa Saham Wall Street Ambruk 12%, Dow Jones Turun Hampir 3.000 Poin)

"Dalam hal ini saya memuju Inggris yang telah memberikan US$ 195 juta sehingga CCRT saat ini memiliki dana US$ 400 juta," kata dia.

IMF menargetkan dapat memperoleh bantuan donor lain, sehingga anggaran yang dapat digunakan untuk membayarkan utang-utang negara miskin tersebut dapat mencapai US$ 1 miliar.