Pemerintah Raup Rp 16,9 Triliun dari Lelang Surat Utang Negara

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Ilustrasi, petugas mendorong troley yang mengangkut tumpukan uang di Cash Pooling Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (28/11/2019). Kementerian Keuangan mencatat hasil lelang Surat Utang Negara pada Selasa (14/4) mencapai Rp 16,9 triliun.
14/4/2020, 20.01 WIB

Pemerintah mendapatkan dana sebesar Rp 16,9 triliun pada Selasa (14/4) dari lelang Surat Utang Negara (SUN). Jumlah tersebut berasal dari tujuh seri SUN melalui sistem lelang Bank Indonesia.

Ketujuh seri tersebut terdiri dari SPN03200715, SPN12210401, FR0081, FR0082, FR0080, FR0083, dan FR0076. "Total penawaran yang masuk sebesar Rp 27,6 triliun," tulis Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan dalam keterangan resminya, Jakarta, Selasa (14/4).

Untuk seri SPN03200715, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 38o miliar dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 2,5%. Penawaran untuk obligasi yang memiliki tingkat kupon diskonto dan jatuh tempo pada 15 Juli 2020 itu mencapai Rp 2,19 triliun.

Kemudian, jumlah nominal yang dimenangkan seri SPN12210401 mencapai Rp 300 miliar dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,5%. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 1 April 2021 dengan tingkat kupon diskonto tersebut mencapai Rp 3,2 triliun.

(Baca: Berburu Utang Global di Tengah Corona, Bunga Tinggi Bayangi Indonesia)

Selanjutnya, jumlah nominal yang dimenangkan seri FR0081 mencapai Rp 4,15 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,5%. Seri ini mempunyai tingkat kupon 6,5% dan akan jatuh tempo pada 15 Juni 2025 dengan penawaran mencapai Rp 5,94 triliun.

Seri FR0082 memiliki tingkat kupon 7% dan akan jatuh tempo pada 15 September 2030. Jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 8 triliun dari penawaran Rp 9,51 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang seri ini ditetapkan sebesar 7,9%.

Sedangkan pada seri FR0080, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,2%. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juni 2035 dengan kupon 7,5% itu mencapai Rp 4,06 triliun.

Lalu, jumlah yang dimenangkan pemerintah pada seri FR0083,mencapai Rp 1,6 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,3%. Penawaran untuk obligasi dengan kupon 7,5% dan jatuh tempo pada 15 April 2040 itu mencapai Rp 1,95 triliun.

Terakhir, seri FR0076 mendapatkan jumlah nominal yang dimenangkan sebesar Rp 450 miliar dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,4%. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2048 dengan bunga 7,3% ini mencapai Rp 780 miliar.

(Baca: Hasil Obligasi Global Rp 69 T Bisa Kerek Cadangan Devisa Pekan Depan)

Reporter: Agatha Olivia Victoria