Nilai tukar rupiah pada perdagangan Jumat (17/4) pagi dibuka menguat 0,86% ke level Rp 15.539 per dolar Amerika Serikat (AS). Wacana pelonggaran lockdown di AS dan sejumlah negara membawa rupiah menguat sekaligus terbaik di Asia.
Hingga pukul 09.34 WIB, kurs rupiah kian perkasa dengan peningkatan 1,07% ke level Rp 15.472 per dolar AS. Peningkatan nilai tukar juga dialami mata uang Asia.
Mengutip Bloomberg, yen Jepang naik 0,22%, dolar Singapura 0,39%, dolar Taiwan 0,12%, won Korea Selatan 0,8%, peso Filipina 0,05%, yuan Tiongkok 0,1%, ringgit Malaysia 0,58%, dan baht Thailand 0,56%. Hanya dolar Hong Kong dan rupee India yang melemah masing-masing 0,01% dan 0,56%.
(Baca: Rupiah Menguat 15.575 per dolar AS Berkat Stimulus AS & Surplus Dagang)
Vice President Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, pagi ini pasar aset berisiko diliputi sentimen positif. Hal ini seiring rencana pembukaan lockdown di sebagian negara Eropa dan Amerika Serikat.
"Rencana tersebut untuk mengaktifkan perekonomian karena penyebaran pandemi virus corona yang mulai melandai," kata Tjendra kepada Katadata.co.id, Jumat (17/4).
Presiden AS Donald Trump mengumumkan panduan pembukaan lockdown yang terdiri dari tiga fase. Dengan demikian, 29 negara bagian di AS bisa mulai membuka lockdown dalam waktu dekat.
Selain itu, sentimen positif menurutnya juga datang dari berita kemajuan pembuatan obat virus corona oleh salah satu perusahaan AS, Gilead Sciences.
(Baca: Rupiah Melemah Tipis ke 15.645 per Dolar AS Usai BI Tahan Bunga Acuan)
"Sentimen tersebut mungkin bisa menutupi sentimen negatif yang datang dari data perekonomian Tiongkok kuartal I dan data produksi industri Tiongkok periode Maret yang dirilis pagi ini," ujar dia.
Pertumbuhan ekonomi Tiongkok kuartal I 2020 diprediksi masih akan minus 6,2%, diikuti data produksi industri Tiongkok yang diprediksi turun 7%.
Kendati demikian, rupiah masih berpotensi menguat hari ini di kisaran Rp 15.450 hingga Rp 15.700 per dolar AS.