Bangkok Bank Public Company Limited bakal mengambil alih 89,12% saham PT Bank Permata Tbk. Nilai akuisisi tersebut diperkirakan mencapai sekitar Rp 37,43 triliun.
Bangkok Bank saat ini telah menandatangani perjanjian pembelian saham bersyarat dengan Standard Chartered Bank dan PT Astra Internasional Tbk. Keduanya saat ini mengantongi saham Permata masing-masing sebesar 44,56%.
Transaksi ditargetkan akan rampung pada tahun depan dengan nilai akusisi sebesar 1,77 kali lipat dari nilai buku Permata yang masih akan disesuaikan.
Berdasarkan nilai buku Permata pada 30 September 2019, harga pembelian indikatif sebesar Rp 1.498 per saham dan nilai transaksi indikatif mencapai Rp37,43 triliun untuk 89,12% saham atau Rp 42 triliun untuk 100% saham. Harga pembelian indikatif setara dengan 1,77 kali nilai buku tersebut.
Kendati demikian, nilai akuisisi ini masih akan mengalami beberapa penyesuaian sebagaimana tercantum dalam laporan keuangan terakhir yang diterbitkan Permata sebelum penyelesaian transaksi. Adapun transaksi akan tunduk pada sejumlah kondisi, termasuk persetujuan regulator yakni Bank of Thailand dan Otoritas Jasa Keuangan serta persetujuan rapat umum pemegang saham Bangkok Bank.
(Baca: Sebelum Rabobank, Ini Bank-Bank yang Diakuisisi BCA)
Sementara itu, kewajiban untuk melakukan penawaran terhadap pemegang saham monioritas atau mandatory tender offer sebesar 10,88% saham akan dilakukan setelah akuisisi 89,12% saham rampung.
“Kami meyakini bahwa sektor perbankan Indonesia siap untuk terus tumbuh dan tetap mempertahankan marjin yang sehat. Permata menawarkan platform kokoh yang melengkapi tujuan strategis kami," ujar Presiden Bangkok Bank Chartsiri Sophonpanich dalam keterangan resmi yang diperoleh Katadata.co.id, Kamis (12/12)
Sophonpanich menjelaskan, Permata memiliki jaringan distribusi yang luas, merek ritel yang kuat, serta kecanggihan kemampuan digital guna memperluas pasar Bangkok Bank di Indonesia. Adapun pihaknya akan terus mendukung Permata dalam menyediakan produk dan layanan berkualitas tinggi, serta mempromosikan inklusi dan literasi keuangan.
(Baca: Bangkok Bank dan Sumitomo Bersaing Akuisisi 90% Saham Bank Permata)
Bangkok Bank juga berkomitmen untuk mendukung korporasi dan usaha kecil menengah pada berbagai sektor, termasuk sektor pertanian dan otomotif. Di sisi lain, para klien Permata nantinya akan dapat menikmati jaringan Bangkok Bank yang luas di Asia.
"Hal yang akan menjadi penting mengingat meningkatnya integrasi regional di kawasan ASEAN dan wilayah Tiongkok Raya. Saya juga sangat senang melihat Astra tetap mendukung kelanjutan kerjasama bisnis yang sudah ada antara Permata dan Astra Group dalam beragam platform dan produk," kata dia.
Bangkok Bank merupakan salah satu bank terbesar di ASEAN dan telah tersebar di 14 negara. Saat ini, bank asal Thailand ini telah memiliki kantor cabang bank asing di Indonesia.
(Baca: Sumitomo dan Investor Thailand Calon Kuat Pembeli Saham Bank Permata)
Sesuai Peraturan OJK terkait kepemilikan saham pada bank umum, mayoritas kepemilikan saham pada bank umum ditetapkan sebesar 40%. Namun, badan hukum lembaga keuangan bank dapat memiliki saham pada bank lebih dari 40% atas persetujuan OJK setelah memenuhi sejumlah persyaratan.
Bank juga dapat memiliki lebih dari 40% saham pada bank lain hasil penggabungan atau merger, serta pada bank yang sedang dalam penyelamatan LPS, pengawasan intensif, dan pengawasan khusus ketika dibeli.
Jika mengacu pada ketentuan tersebut, maka Bangkok Bank seharusnya menggabungkan kantor cabang bank asingnya dengan Bank Permata agar dapat mengantongi mayoritas saham. Pada perdagangan hari ini, saham Bank Permata ditutup melesat 4,38% menjadi Rp 1.310 per saham.
Catatan Redaksi: Terjadi perubahan judul dari sebelumnya "Bangkok Bank Bakal Akuisisi 89% Saham Bank Permata Senilai Rp 66,73 Triliun" karena terdapat kesalahan perhitungan harga indikatif .