Daftar Terbaru Indeks LQ45: BEI Masukkan AADI dan SCMA, Keluarkan SIDO dan ESSA

Katadata/Fauza Syahputra
Warga memotret layar yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (18/3/2025).
Penulis: Karunia Putri
28/7/2025, 06.23 WIB

Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mengumumkan daftar terbaru saham-saham yang masuk dalam indeks LQ45, indeks bergengsi yang merepresentasikan 45 saham paling likuid di bursa. Perubahan ini berlaku untuk periode Agustus hingga Oktober 2025, tepatnya mulai 1 Agustus hingga 31 Oktober 2025.

Dalam penyegaran konstituen kali ini, BEI memasukkan dua saham baru ke dalam indeks dan sekaligus mengeluarkan dua emiten lainnya. PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) resmi bergabung dalam daftar LQ45, menggantikan posisi PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) dan PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) yang terdepak dari indeks.

Apa Itu LQ45?

Indeks LQ45 adalah indeks saham yang menghimpun 45 emiten dengan tingkat likuiditas tertinggi di pasar modal Indonesia. Nama "LQ45" sendiri merupakan singkatan dari "Liquid 45", yang mencerminkan bahwa saham-saham dalam daftar ini dipilih berdasarkan volume perdagangan yang tinggi dan kapitalisasi pasar yang besar.

Indeks ini dievaluasi secara berkala oleh BEI untuk memastikan tetap merepresentasikan saham-saham unggulan di pasar. Evaluasi ini mempertimbangkan beberapa kriteria utama, seperti tingkat likuiditas, kapitalisasi pasar, kondisi keuangan dan operasional emiten, dan kepatuhan terhadap peraturan bursa. 

Tujuan penyusunan indeks LQ45 adalah untuk memberikan referensi bagi investor terhadap saham-saham paling aktif dan kredibel di pasar modal Indonesia.

Daftar Lengkap Saham dalam Indeks LQ45 (Agustus–Oktober 2025)

Berikut 45 saham yang tercatat dalam indeks LQ45 terbaru:

  1. PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI)
  2. PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES)
  3. PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR)
  4. PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO)
  5. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)
  6. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN)
  7. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)
  8. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
  9. PT Bank Jago Tbk (ARTO)
  10. PT Astra International Tbk (ASII)
  11. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
  12. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
  13. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
  14. PT Bank Tabungan Negara Tbk(BBTN)
  15. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
  16. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)
  17. PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
  18. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)
  19. PT Ciputra Development Tbk (CTRA)
  20. PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (EXCL)
  21. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)
  22. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
  23. PT Vale Indonesia Tbk (INCO)
  24. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
  25. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP)
  26. PT Indosat Tbk (ISAT)
  27. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)
  28. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)
  29. PT Jasa Marga Tbk(JSMR)
  30. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)
  31. PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA)
  32. PT Mitra Adiperkasa Tbk(MAPI)
  33. PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)
  34. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
  35. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)
  36. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
  37. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO)
  38. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
  39. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA)
  40. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)
  41. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)
  42. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)
  43. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)
  44. PT United Tractors Tbk (UNTR)
  45. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)

Dengan masuknya AADI dan SCMA ke dalam LQ45, investor dapat mempertimbangkan kedua saham tersebut sebagai bagian dari portofolio likuid di pasar. Sebaliknya, keluarnya SIDO dan ESSA bisa menjadi sinyal untuk mengevaluasi kembali prospek keduanya, terutama dari sisi likuiditas dan kinerja pasar ke depan.



Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Karunia Putri