Bocoran IPO CDIA: Oversubscribe 100 Kali Jatah Ritel 0,2%, Dapat Berapa Lot?


Penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) ramai diburu investor. Dalam pengumuman terbaru, IPO anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) ini mematok harga Rp 190 per lembar saham.
Penentuan harga IPO didasarkan pada peminatan investor selama pelaksanaan book building atau penawaran saham awal yang telah berlangsung pada 19-24 Juni 2025. Dari aksi ini, emiten orang terkaya RI Prajogo Pangestu ini akan mengantongi dana segar Rp 2,37 triliun.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Katadata.co.id, IPO CDIA diperkirakan mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribe hingga 100 kali. Tak hanya itu, investor yang mengikuti penjatahan terpusat atau pooling allotment diperkirakan hanya akan memperoleh alokasi sekitar 0,2% dari total pesanan yang diajukan.
“Yang ikut pooling allotment kemungkinan besar hanya dapat kisaran 0,2%,” kata salah seorang sumber kepada Katadata.co.id, Selasa (1/7).
Dalam IPO kali ini terdapat dua skema yang untuk mendapatkan saham yaitu melalui pooling allotment dan penjatahan pasti atau fixed allotment. Penjatahan pasti ditujukan untuk investor institusi sedang untuk ritel melalui pooling allotment.
Apabila disimulasikan dengan harga Rp 190, jika investor menyetor dana Rp 10 juta, jumlah saham yang berhasil diperoleh hanya 105 lembar atau setara satu lot, dengan nilai sekitar Rp 19.950. Sisanya atau sekitar Rp 9,98 juta akan dikembalikan atau di refund.
Hal yang sama berlaku juga bagi investor yang menyetor Rp 1 miliar untuk membeli saham CDIA di IPO dan bakal memperoleh 0,2% saja. Artinya, investor hanya akan mendapat sekitar 10.526 saham atau 105 lot, dengan nilai saham setara Rp 1,99 juta. Lalu sisa dana sebanyak Rp 998 juta dan akan di refund.
Berikut tabel simulasi berdasarkan besaran dana di harga IPO Rp 190 per saham:
Dana yang Disetor | Saham Dipesan | Lot Dipesan | Saham Diperoleh (0,2%) | Lot Diperoleh | Nilai Saham yang Diperoleh | Dana Direfund |
Rp 10 juta | 52.631 | 526 | 105 | 1 | Rp19.950 | Rp9.980.050 |
Rp 100 juta | 526.315 | 5.263 | 1.053 | 10 | Rp199.950 | Rp99.800.050 |
Rp 500 juta | 2.631.578 | 26.316 | 5.263 | 52 | Rp999.970 | Rp499.000.030 |
Rp 1 miliar | 5.263.157 | 52.631 | 10.526 | 105 | Rp1.995.000 | Rp998.005.000 |
Rp 5 miliar | 26.315.789 | 263.158 | 52.631 | 526 | Rp9.999.890 | Rp4.990.000.110 |
Rp 10 miliar | 52.631.578 | 526.316 | 105.263 | 1.052 | Rp19.999.970 | Rp9.980.000.030 |
Rp 100 miliar | 526.315.789 | 5.263.157 | 1.052.631 | 10.526 | Rp199.999.890 | Rp99.800.000.110 |
Dalam pelaksanaan IPO anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) terdapat enam perusahaan sekuritas yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek. PT Henan Putihrai Sekuritas menjadi penjamin dengan porsi terbesar yaitu 74,24%, setara dengan Rp 1,76 triliun atau senilai 9,26 miliar saham.
Sedangkan PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia hanya 1,97%, setara dengan Rp 46,72 miliar atau 245,90 juta saham.
Berikut porsi besaran dari masing-masing sekuritas:
No | Penjamin Emisi Efek | Jumlah Saham | Nilai Penjaminan (Rp) | Persentase (%) |
1 | PT BCA Sekuritas | 246.960.600 | 46.922.514.000 | 1,98 |
2 | PT BNI Sekuritas | 382.558.600 | 72.686.136.000 | 3,06 |
3 | PT DBS Vickers Sekuritas | 245.908.600 | 46.722.634.000 | 1,97 |
4 | PT Henan Putihrai Sekuritas | 9.267.180.100 | 1.760.764.219.000 | 74,24 |
5 | PT OCBC Sekuritas Indonesia | 880.737.500 | 167.340.125.000 | 7,06 |
6 | PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk | 1.459.592.100 | 277.322.499.000 | 11,69 |
Total | 12.482.937.500 | 2.371.758.125.000 | 100 |
Merujuk prospektus terbaru CDIA akan melepas sebanyak 12,48 miliar lembar saham atau setara 10% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor perseroan. Nilai nominal saham adalah Rp 100 per lembar.
Masa penawaran umum akan berlangsung selama 6 hari dari tanggal 2 hingga 7 Juli 2025. Adapun perusahaan akan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia atau listing pada 9 Juli 2025, mundur dari sebelumnya direncanakan pada 8 Juli 2025
Sebelum IPO susunan pemegang saham terdiri dari PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) dengan kepemilikan 66,67% dan PT Phoenix Power dengan 33,3%. Setelah IPO kepemilikan saham akan berubah menjadi TPIA sebanyak 60% diikuti Phoenix Power dengan 30% dan masyarakat sebesar 10%.