Bocoran IPO Cucu Usaha CUAN: PT Intam dan Aset Tambang Emas Raksasa Prajogo


Konglomerat Tanah Air Prajogo Pangestu tak berhenti memberikan kejutan di Bursa Efek Indonesia. Usai mengantarkan anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) yang bergerak di bidang investasi infrastruktur PT Chandra Daya Investasi Tbk melantai di BEI, kini Prajogo dikabarkan kembali menyiapkan aksi korporasi.
Kali ini kabar datang dari lini bisnis Prajogo yang bergerak di bidang tambang dan energi PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN). Emiten yang baru melakukan pemecahan nominal saham dengan rasio 1:10 itu disebut-sebut akan membawa salah satu lini usahanya melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Berdasarkan kabar yang dihimpun Katadata.co,id, anak usaha CUAN yang dipersiapkan IPO bergerak di bidang eksplorasi tambang emas. Perusahaan tersebut yakni PT Intam yang memiliki wilayah konsesi pertambangan emas seluas 18.500 hektare di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
“Memang anak usaha CUAN yang sempat dirumorkan akan IPO kemarin adalah PT Intam ini,” kata sumber Katadata.co.id, yang mengetahui detail aktivitas eksplorasi PT Intam, Rabu (16/7). Meski begitu belum ada informasi kapan rencana itu akan dilaksanakan.
Rencana IPO PT Intam ini sebelumnya memang sudah sempat bergulir di kalangan investor beberapa waktu lalu. Namun, manajemen Barito Group membantah kabar akan ada aksi korporasi berupa IPO dalam konglomerasi Barito.
Selain PT Intam, kabar IPO sebelumnya juga datang dari anak usaha PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Griya Idola yang bergerak di sektor properti juga akan melantai di BEI. Menurut salah satu sumber Katadata.co.id, PT Intam baru-baru ini menyelesaikan proses eksplorasi di wilayah Ledang, Kecamatan Lenangguar, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Hasil eksplorasi tersebut menunjukkan adanya potensi cadangan emas yang menjanjikan di area konsesi milik perusahaan. Di wilayah ini PT Intam mengantongi Izin Usaha Tambang hingga tahun 2035.
“Selanjutnya area tersebut akan menjadi fokus eksplorasi lebih detail lagi,” ujar sumber Katadata.co.id.
Ia menambahkan bahwa konsesi milik PT Intam berbatasan langsung dengan wilayah konsesi tambang emas milik Grup PT Amman Mineral International Tbk (AMMN) di Sumbawa. Adapun area konsesi AMMN dikenal sebagai salah satu wilayah dengan cadangan emas dan tembaga terbesar di dunia.
Perluasan Bisnis CUAN
Merujuk laporan CUAN, PT Intam merupakan cucu usaha yang berada di bawah PT Equator Sumber Energi (ESE) yang bergerak di bidang perusahaan holding dengan kepemilikan 99,9% saham. Sementara kepemilikan Petrindo Kreasi di ESE adalah 65%.
Manajemen CUAN dalam pernyataan resmi menjelaskan PT Intam memfokuskan diri pada eksplorasi emas dan perak. Dua komoditas ini permintaannya terus meningkat seiring perkembangan teknologi.
“Langkah ini bukan hanya tentang mengejar keuntungan jangka pendek, tetapi juga tentang membangun fondasi yang kokoh untuk pertumbuhan jangka panjang,” ujar manajemen CUAN.
Katadata.co.id, sudah meminta konfirmasi kepada Corporate Communication Grup Barito Pacific, Angelin Sumendap ihwal rencana IPO PT Intam dan juga Griya Idola. Angelin mengatakan hingga kini belum ada rencana itu di agenda perusahaan.
Menurut Angelin, saat ini baik PT Intam maupun Griya Idola masih berfokus untuk mengimplementasikan strategi pengembangan bisnis perusahaan. “Untuk memberi nilai tambah bagi para stakeholder kami,” kata Angelin kepada Katadata.co.id, Senin (14/7).
Ihwal rencana IPO dua anak usaha konglomerasi Prajogo ini sebelumnya juga diungkap oleh Mirae Asset Sekuritas. Mirae menyebut perusahaan Prajogo yang akan IPO adalah PT Griya Idola dan sebuah perusahaan tambang emas yang namanya belum disebutkan.
Menurut informasi Mirae Asset, perusahaan ini memiliki cadangan emas yang bahkan diklaim lebih besar dari PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), salah satu pemain besar di industri tambang emas saat ini.