Saham 3 Emiten Konglomerat yang Baru IPO Melesat, Siapa Paling Cuan?
Sebanyak delapan emiten melantai di Bursa Efek Indonesia pada pekan lalu. Tiga di antaranya terafiliasi dengan konglomerat di Indonesia dan mencatatkan lonjakan saham sejak IPO.
Adapun ketiga emiten baru BEI yang terafiliasi konglomerat, yakni PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) yang dimiliki Prajogo Pangestu melalui PT Chanda Asri Pacific Tbk (TPIA), Djoko Susanto yang membawa emiten transportasi dan logistik PT Trimitra Trans Persada Tbk (BLOG), dan PT Merry Riana Tbk (MERI) yang sebagian sahamnya dimiliki Hermanto Tanoko.
Lantas bagaimana dampak pergerakan saham ketiga emiten baru ini terhadap kekayaan para konglomerat tersebut?
Prajogo Pangestu
Merujuk data Forbes Billionaires, Konglomerat Tanah Air Prajogo Pangestu menjadi orang nomor satu dengan kenaikan kekayaan terbanyak di dunia pada hari ini versi Today's Winners and Losers, Senin (14/7).Daftar ini merujuk pada orang-orang terkaya di dunia yang menunjukkan perubahan kekayaan harian dalam dolar Amerika Serikat yang dihitung sejak pukul 5 sore waktu New York (EST) hari perdagangan sebelumnya.
Kekayaan Prajogo melejit US$ 4,6 miliar atau setara dengan Rp 76 triliun (dengan kurs Rp 16.250 per dolar Amerika Serikat). Kekayaan orang terkaya di Indonesia ini, terutama terkerek usai PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) melantai di Bursa Efek Indonesia pada Rabu (9/7).
Merujuk data Forbes Billionaires pada Senin (14/7), kekayaan bos Grup Barito ini mencapai US$ 32,4 miliar atau setara dengan Rp 528 triliun. Posisi Prajogo sebagai orang terkaya nomor 1 di Indonesia sempat disalip oleh Low Tuck Kwong pada bulan Mei lalu. Namun, kini ia kembali menempati posisi pertama orang terkaya di Indonesia dan peringkat 59 orang terkata di dunia.
Chandra Daya menjadi emiten ke-17 di bursa pada 2025. CDIA kelebihan permintaan (oversubscription) hingga 563,64 kali dengan total partisipasi 400.126 investor sepanjang masa penawaran.
Perusahaan melepas sebanyak 12,58 miliar saham atau setara 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Lewat aksi tersebut, perseroan mengantongi dana segar hingga Rp 2,37 triliun. Adapun induk usahanya, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) menggenggam sebanyak 60% dari total saham yang dimiliki CDIA atau setara dengan 74,90 miliar saham.
Pada debut perdananya, saham CDIA dibuka menembus batas atas atau Auto Reject Atas (ARA) melesat 34,74% ke level Rp 256 per lembar. Volume saham yang diperdagangkan tercatat 328,20 ribu dengan nilai transaksinya Rp 84,02 juta. Lalu frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 270 kali. Adapun kapitalisasi pasar Chandra Daya Investasi pagi ini senilai Rp 31,96 triliun.
ARA merupakan batas kenaikan harga saham tertinggi yang diperbolehkan dalam satu hari perdagangan. Saat saham menyentuh ARA, sistem akan secara otomatis menolak pesanan untuk membeli atau menjual efek.
Pada perdagangan hari ini, saham CDIA masih mencatatkan kenaikan 25% atau 100 poin ke level 500.
Kenaikan harta Prajogo juga ditopang oleh terdepaknya tiga saham miliknya, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Petrosea Tbk (PTRO), dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) dari perlakuan khusus Morgan Stanley Capital International (MSCI).
Harga saham BREN melesat 19,67% ATAU 1.200 poin ke level 7.300, PTRO meroket 24,45% atau 780 poin ke level 3.970 dan CUAN melejit 18,06% atau 2.600 poin ke level 17.000.
Djoko Susanto
Djoko Susanto menjadi pengendali utama emiten yang PT Trimitra Trans Persada Tbk (BLOG) yang baru melantai di BEI Kamis (10/7) lalu. Selain mengendalikan emiten bidang transportasi dan logistik tersebut, Djoko diketahui juga menjadi pengendali jaringan toko retail Alfamart lewat PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dan Alfamidi lewat PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI).
Merujuk data Forbes, Djoko berada di urutan ke-16 sebagai orang terkaya di RI. Kekayaannya mencapai US$ 3,3 miliar. Namun per hari ini, kekayaan Djoko terkoreksi US$ 14 juta.
Harga yang ditawarkan BLOG ketika IPO sebesar Rp 270 per saham dengan target dana sebesar Rp 152 miliar. Pada debut perdananya, saham BLOG dibuka menembus batas atas atau Auto Reject Atas (ARA) melesat 24,80% ke level Rp 312 per lembar.
Adapun saham BLOG, mencatatkan kenaikan 24,62% atau 96 poin ke level 486 pada perdagangan hari ini. Sejak IPO, harga sahamnya telah naik 55,7% hingga hari ini. Sedangkan kapitalisasi pasarnya tercatat Rp 1,6 triliun.
Sementara itu, harga saham terafiliasi Djoko lainnya, AMRT terkoreksi 0,43% atau 10 poin kelevel 2.290 dan MIDI turun 0,49% atau 2 poin ke level 406.
Adapun dalam aksi korporasi terbarunya, Djoko sempat memindahkan kepemilikan PT Lancar Wiguna Sejahtera yang merupakan pemegang merek dagang Lawson dari Alfamidi menjadi langsung dibawah Alfamart. Lawson merupakan gerai makanan dan minuman asal jepang itu sebelumnya merupakan salah satu anak usaha midi utama indonesia.
Hermanto Tanoko
Emitem baru BEI lain yang terafiliasi konglomerat adalah PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI). Konglomerat Hermanto Tanoko tercatat memiliki saham MERI sebesar 25% sebelum IPO.
Hermanto sebelumnya telah memiliki perusahaan yang juga tercatat di bursa, antara lain PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), PT Mega Perintis Tbk (ZONE), PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE), PT Avia Avian Tbk (AVIA) juga PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK).
Sebelum IPO, struktur kepemilikan MERI terbagi antara PT Merry Riana Indonesia sebesar 74,99% dan PT Tancorp Investama Mulia sebesar 25% yang dimiliki Hermanto Tanoko. Setelah penawaran perdana, porsi publik akan masuk sebesar 25% sementara Tancorp terdilusi menjadi 18,75%.
Merujuk data dari Forbes, Hermanto menjadi orang terkaya nomor 1.907 di dunia dengan jumlah kekayaan mencapai US$ 2 miliar. Adapun kekayaan Hermanto turun US$ 25 juta pada data yang diupdate Forbes per hari ini, Senin (14/7).
Harga saham MERI naik 34% atau 44 poin ke level 172 pada pembukaan perdagangan perdana di BEI. Saat sahamnya dibuka pukul 09.01 WIB, volume saham yang diperdagangkan tercatat 440 ribu saham dan nilai transaksi mencapai Rp 7,58 miliar.
Lewat lewat aksi IPO ini, MERI melepas 235 juta saham dari total saham yang ditempatkan dan disetor atau setara 22%. Merujuk prospektus, IPO MERI nilai saham yang ditawarkan adalah Rp 128 per saham sehingga MEI akan mengantongi dana segar sebesar Rp 30 miliar.
Pada perdagangan hari ini, saham MERI masih mencatatkan ARA dengan kenaikan 25% atau 58 poin ke level 290. Adapun saham lain milik Hermanto, CLEO justru jatuh 4,24% atau 25 poin ke level 565, ZONE turun 0,62% atau 5 poin ke level 805 dan AVIA turun tipis 0,46% atau 1 poin ke level 438.