Profil dan Keuangan Andalan Sakti (ASPI), Sahamnya Melesat 80% Sejak Kemarin

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/nz
Ilustrasi. Harga saham melesat 34% pada perdagangan sesi I hari ini.
Penulis: Agustiyanti
18/6/2025, 14.18 WIB

Harga saham PT Andalan Sakti Primaindo Tbk melesat 34% ke level Rp 244 pada perdagangan sesi I hari ini (18/2). Harga saham dengan kode emiten ASPI telah melesat 80% sejak kemarin atau dalam dua hari perdagangan. 

Berdasarkan data Stockbit, saham ASPI diperdagangkan sebanyak 2,8 juta, dengan nilai Rp 703 juta. Adapun kapitalisasi pasar mencapai Rp 167 miliar. 

Bagaimana sebenarnya bisnis dan kinerja keuangan ASPI?

Profil PT Andalan Sakti Primaindo Tbk (ASPI) 

ASPI yang dikenal sebagai Ansa Land adalah salah satu pengembang properti di Indonesia. Adapun tiga perumahan yang saat ini tengah dikembangkan ASPI, antara lain Royal Matoa Residence di Cinere, Depok, Arkamaya Residence di Gaplek, Tangerang Selatan, dan Grandia Liv di Parung Panjang, Bogor. 

Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis perusahaan di BEI pada awal bulan ini, mayoritas saham ASPI sebesar 51% dimiliki oleh PT Andalan Inti. Sedangkan 48,8% dimiliki anak usaha Pelindo Indonesia yang bergerak di bidang layanan pertukaran data elektronik, PT Edi Indonesia. 

Adapun dalam laporan keuangan perusahaan, emiten hanya memiliki 19 karyawan tetap, dengan 50 karyawan kontrak. Separuh dari karyawan tetap atau 9 orang berada di level eksekutif. Perusahaan berkantor pusat di Sona Topas Tower Lantai 10, Jakarta.

Kinerja Keuangan ASPI

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan pada kuartal I 2025, ASPI mencatatkan penjualan mencapai Rp 2,95 miliar, naik hampir tiga kali lipat dibandingkan kuartal I 2024 sebesar Rp 909 juta. Namun, beban pokok penjualan juga melesat dari Rp 566 juta menjadi Rp 1,5 miliar. 

Pendapatan yang meningkat mendorong rugi yang dicatatkan perusahaan turun signifikan dari Rp 1,3 miliar pada kuartal I 2024 menjadi Rp 4,4 juta pada kuartal I 2025. 

ASPI mencatatkan total aset mencapai Rp 96,5 miliar. Mayoritas merupakan aset lancar yang hampir seluruhnya adalah aset real estate lancar senilai Rp 89 miliar. Sedangkan aset lancar dalam bentuk kas atau setara kas hanya mencapai Rp 2 miliar. 

Di sisi lain, perusahaan mencatatkan liabilitas mencapai Rp 25,4 miliar, yang terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 11,4 miliar dan jangka panjang Rp 12,1 miliar. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.