PT Deutsche Sekuritas Indonesia resmi mengundurkan diri sebagai anggota bursa sejak 17 April 2020. Bursa Efek Indonesia mencabut Surat Persetujuan Anggota Bursa (SPAB) perusahaan atas permintaan Deutsche Sekuritas Indonesia sendiri.
Berdasarkan surat pengumuman Bursa yang ditandatangani oleh Direktur BEI Kristian S. Manullang dan Laksono W. Widodo tersebut dijelaskan bahwa Deutsche Sekuritas Indonesia mendapatkan SPAB bernomor 236/JATS/BEJ.ANG/12-2004 tanggal 9 Desember 2004.
"Pencabutan Keanggotaan Bursa didasarkan atas Permintaan Deutsche Sekuritas Indonesia berdasarkan ketentuan III.1.1 Peraturan Bursa Nomor III-G tentang Suspensi dan Pencabutan Persetujuan Keanggotaan Bursa," seperti tertulis di surat pengumuman, dikutip Selasa (21/4).
(Baca: 18 Tahun Jadi Emiten, SCBD Milik Tomy Winata Hengkang dari Bursa)
Deutsche Sekuritas Indonesia menyampaikan mundur dari Bursa Indonesia sejak tahun lalu. Hal itu sejalan dengan langkah induknya, Deutsche Bank AG melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pegawai besar-besaran.
Tahun lalu, Deutsche Bank di kantor pusat rencana memangkas sebanyak 18 ribu pegawai atau 20% dari total pegawainya. Langkah tersebut merupakan bagian dari strategi reorganisasi yang akan menelan biaya 7,4 miliar euro atau US$ 8,3 miliar (sekitar Rp 117 triliun) dalam tiga tahun.
Secara rinci, dalam reorganisasi bisnisnya, Deutsche Bank akan membentuk divisi bisnis baru yakni corporate banking yang merupakan gabungan dari bisnis global transaction bank dan perbankan komersial, serta keluar dari bisnis perdagangan saham dan ekuitas yang kebanyakan dilakukan di kantor London dan New York.
(Baca: OJK: Deutsche Bank AG di Indonesia Tak Terkena Imbas PHK Massal)
BBC dan Reuters pun melaporkan bahwa pemangkasan pegawai dilakukan di divisi perdagangan saham (shares trading) di London, New York, Tokyo, Sydney, dan Hong Kong. Sedangkan di Indonesia, Deutsche Bank yang telah hadir sejak 1969, melakukan bisnis perdagangan saham dan ekuitas melalui Deutsche Sekuritas Indonesia.
Laksono Widodo menyampaikan bahwa rencana pengunduran diri Deutsche Sekuritas Indonesia sudah disampaikan sejak 15 Juli 2019 lalu. "Mereka kasih tahu kalau beritanya benar, secara institusi ada restrukturisasi dan Indonesia akan terpengaruh. Tapi kapannya belum tahu," katanya pada 16 Juli tahun lalu.
Deutsche Bank melakukan upaya restrukturisasi secara bertahap sejak 2015 karena terus membukukan kerugian. Perusahaan memiliki karyawan terbanyak pada 2015, yakni mencapai 101,1 ribu orang. Lalu, Deutsche Bank mulai mengurangi jumlah karyawan di tahun-tahun berikutnya sebagai bagian dari restrukturisasi.
Secara berturut-turut, pada 2016 bank ini memiliki pegawai sebanyak 99,7 ribu orang kemudian pada 2017 menjadi 97,5 ribu orang, dan 2018 sebanyak 91,7 ribu orang. Terakhir, Deutsche Bank mengumumkan hanya akan mempekerjakan pegawai sebanyak 74 ribu orang pada 2020.
Deutsche Bank juga menargetkan penurunan cost to income ratio (CIR) menjadi 70%. Sejak 2015 hingga 2018, CIR Deutsche Bank mendekati 100% dengan CIR tertinggi pada 2015, yakni sebesar 115,3%.
(Baca: Gelombang Besar PHK Imbas Corona Menerpa Indonesia)