Sepakat Divestasi Saham ke Inalum, Saham Vale Indonesia Melesat 3%

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi pergerakan saham. Saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) pada perdagangan sesi pertama hari ini, Senin (14/10), ditutup naik hingga 3,13% menjadi Rp 3.950 per saham.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Agustiyanti
14/10/2019, 13.20 WIB

Harga saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) pada perdagangan sesi pertama hari ini, Senin (14/10), ditutup naik hingga 3,13% menjadi Rp 3.950 per saham. Melesatnya harga saham perusahaan tambang itu sejalan kepastian pengambilalihan 20% saham divestasi oleh Holding BUMN Pertambangan, PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum).

Saham INCO pada perdagangan hari ini sempat dibuka terkoreksi, meski akhirnya melaju positif. Volume saham yang ditransaksikan sebanyak 26,27 juta saham dengan nilai transaksi Rp 102,22 miliar dan frekuensi sebanyak 3.716 kali.

Pada perdagangan sesi pertama, saham Vale diborong asing dengan nilai beli bersih di pasar reguler senilai Rp 8,97 miliar. Meski begitu, sejak awal tahun hingga hari ini (year to date), investor asing melepas saham vale dengan nilai jual bersih di pasar reguler Rp 370,3 miliar.

(Baca: Inalum Sepakat Beli 20% Saham Divestasi Vale, Sumber Dana Belum Jelas)

Seperti diketahui, Inalum atau Minning Industry Indonesia (MIND ID) meneken perjanjian pendahuluan untuk mengambil alih 20% saham divestasi Vale Indonesia bersaama para pemegang sahamnya, Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co.Ltd (SMM).

Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin menjelaskan penandatanganan perjanjian yang dilaksanakan pada 11 Oktober ini adalah langkah awal kerja sama strategis antara Inalum dan Vale Indonesia. Pendahuluan ini akan dilanjutkan dengan beberapa perjanjian devinitif utama.

"Partisipasi Inalum di perusahaan tambang kelas dunia, seperti Vale Indonesia (Brazil) dan Freeport Indonesia (Amerika) merupakan bukti keberhasilan Indonesia dalam menjaga dan menarik investasi perusahaan global ke industri pertambangan nasional," ujar Budi dalam keterangan resmi yang diperoleh Katadata.co.id pada Senin (14/10).

(Baca: IHSG Sesi I Menguat Tipis, Asing Beli Bersih Rp 20 Miliar)

Ia menyebut melalui kepemilikan 20% saham Vale Indonesia dan 65% saham Antam, Inalum memiliki akses terhadap salah satu cadangan dan sumber daya nikel terbesar dan terbaik di dunia. "Ke depan, akses ini akan strategis mengamankan pasokan bahan baku industri hilir berbasis nikel, baik stainless steel hingga baterai kendaraan listrik," kata dia.

Reporter: Ihya Ulum Aldin