Ramai Harley hingga Dirut Dipecat, Harga Saham Garuda Anjlok 10,37%

ANTARA FOTO/Moch Asim
Harga saham Garuda Indonesia anjlok 10,37% selama sepekan ini seiring ramainya pemberitaan terkait penyelundupan Harley Davidson hingga pemecatan Direktur Utama Ari Askhara.
Penulis: Happy Fajrian
6/12/2019, 21.01 WIB

Harga saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sepekan ini turun cukup dalam seiring dengan mengemukanya kasus penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton oleh direksi maskapai pelat merah tersebut.

Harga saham perusahaan berkode emiten GIAA ini anjlok 56 poin atau 10,37% dari level Rp 540 pada Senin (2/12) menjadi Rp 484 per saham pada penutupan perdagangan hari ini, Jumat (5/12). Untuk hari ini saja harga saham GIAA ini turun 12 poin atau 2,42% dari level Rp 496 per saham.

Menurut data RTI Infokom, tekanan terhadap harga saham Garuda berasal dari investor lokal yang banyak melepas kepemilikannya terhadap saham ini. Pasalnya, investor asing selama sepekan terakhir membukukan pembelian bersih (net buy) saham hingga Rp 3,56 miliar.

(Baca: Catatan Hitam Garuda sebelum Kasus Penyelundupan Harley dan Brompton)

Bahkan pada perdagangan hari ini, harga saham GIAA sempat turun hingga ke level Rp 476 per saham walaupun sempat naik ke level Rp 510. Total saham yang ditransaksikan mencapai Rp 49,88 juta dengan total nilai transaksi mencapai Rp 24,43 miliar.

Tren penurunan harga saham Garuda Indonesia pekan ini dimulai seiring dengan mencuatnya pemberitaan tentang dugaan penyelundupan motor gede (moge) Harley Davidson dan dua unit sepeda Brompton dalam pesawat Garuda yang baru mendarat setelah diserahterimakan oleh Airbus di Toulouse, Perancis.

Direktur Kepabeanan International dan Antar Lembaga Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Syarif Hidayat menjelaskan bahwa petugas menemukan 18 boks berisi onderdil Harley Davidson dan sepeda Brompton di dalam lambung pesawat baru Garuda Indonesia.

(Baca: Laporan Keuangan Bermasalah, Saham Garuda Malah Dapat Rekomendasi Beli)

Pemeriksaan dilakukan setelah pesawat tiba di hanggar Garuda Maintenance Facility pada Minggu 17 November 2019. Sebanyak 15 boks atas nama SAW berisi motor Harley Davidson bekas dalam kondisi terurai, dan tiga boks lainnya atas nama LS berisi dua unit sepeda Brompton beserta aksesorisnya.

Sementara itu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan bahwa moge Harley yang diselundupkan melalui pesawat Airbus A330-900 Neo milik garuda merupakan milik Dirut Ari Askhara berdasarkan hasil investigasi komite audit dan komisaris perusahaan.

"AA (Ari Askhara) memberikan instruksi untuk mencari motor klasik Harley Davidson tipe Shovelhead di tahun 2018. Lalu, ini motor 70-an, motor klasik, pembelian dilakukan pada April 2019," kata Erick dalam konferensi pers di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (5/12).

(Baca: Erick Thohir Beberkan Cara Dirut Garuda Selundupkan Harley Davidson)