Investor Antisipasi Kebijakan Suku Bunga BI, IHSG Sesi I Naik 0,52%

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
IHSG sesi I Rabu (19/2) naik 0,52% ke level 5.917,67 di tengah penantian investor terhadap suku bunga acuan Bank Indonesia.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
19/2/2020, 13.41 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada sesi pertama perdagangan Rabu (19/2) naik 0,52% ke level 5.917,67. Kinerja positif indeks dalam negeri ini terjadi di tengah penantian investor terhadap kebijakan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).

Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan bahwa investor menanti hasil Rapat Dewan Gubernur BI RDG BI apakah mempertahankan atau menurunkan Bl 7 Day Reverse Repo Rate, yang saat ini berada pada level 5%.

"Kebijakan dan pandangan dari BI tentunya menjadi perhatian pelaku pasar dalam pekan ini," kata Nico dalam riset tertulisnya.

Data perdagangan pada sesi pertama, total saham yang diperdagangkan mencapai 2,73 miliar saham dengan total nilai transaksi Rp 2,84 triliun. Sejalan dengan IHSG, tercatat ada 210 saham yang naik, 138 saham turun, dan 133 saham lainnya stagnan.

(Baca: Investor Respons Bunga Acuan BI Turun, IHSG Hari ini Diprediksi Naik)

Sejalan dengan penguatan indeks dalam negeri, indeks di kawasan Asia lainnya terpantau bergerak lebih tinggi. Seperti Nikkei 225 Index yang naik 0,94%. Hang Seng naik 0,44%. Lalu, Shanghai Composite naik 0,31%. Strait Times Index juga menguat 0,72%. Hanya indeks Kospi yang saat ini turun sebesar 0,05%.

Indeks saham Tiongkok terus melanjutkan tren positifnya meski pemulihan aktivitas di pabrik-pabrik berjalan lambat setelah perpanjangan libur untuk menghindari penularan virus corona lebih masif.

Investor sendiri meragukan data-data virus corona yang dirilis pemerintah Tiongkok. Meski demikian mereka optimistis pemerintah  Negeri Panda akan menggelontorkan stimulus lebih banyak demi menopang ekonomi yang berpotensi melambat karena epidemi.

Sementara itu indeks Nikkei sempat naik lebih dari 1,10% meski data menunjukkan ekspor Negeri Sakura turun selama empat belas bulan terakhir. Meski demikian penurunan tersebut masih di atas ekspektasi pasar yang memprediksi ekspor bakal turun hingga 7%.

(Baca: Investor Masih Khawatirkan Virus Corona, IHSG Tetap Diprediksi Naik)

Reporter: Ihya Ulum Aldin