IHSG Anjlok Hingga 3,99% Terseret Kebijakan The Fed Pangkas Bunga

ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Ilustrasi. IHSG pada perdagangan pagi ini melemah hingga sempat menyentuh level 4.711.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Agustiyanti
16/3/2020, 11.05 WIB

Indeks harga saham gabungan pada perdagangan pertama pekan ini, Senin (16/3) dibuka di zona merah. IHSG bahkan sempat turun hingga 3,99% di level 4.711, meski hingga perdagangan pukul 10.00 WIB sedikit membaik dengan hanya turun 2,95% di 4.762.

Penurunan indeks sejalan dengan prediksi Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus dalam risetnya hari ini. Salah satu penyebabnya, Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve mengambil langkah esktrim dengan memangkas suku bunga acuan mendekati nol pada Minggu (15/3) waktu setempat.

The Fed memangkas Fed fund rate menjadi di antara target 0% hingga 0,25%. Bank Sentral AS sebelumnya telah memangkas bunga acuannya itu sebesar 0,5% menjadi 1% hingga 1,25% pada awal bulan ini. Pemotongan suku bunga ini lebih cepat dari dugaan awal ini dirancang untuk mencegah kredit macet dan gangguan pasar keuangan.

(Baca: The Fed Pangkas Bunga, Harga Minyak Anjlok Hampir Mendekati US$ 30)

Dengan adanya penurunan itu, diharapkan dapat menjaga lapangan kerja dan stabilitas harga. Namun, sayangnya bursa berjangka AS, Dow Jones Industrial Futures justru turun lebih dari 900 poin dan S&P 500 Futures turun lebih dari 4%.

Menurut Nico, para pelaku pasar dan investor cenderung ingin melihat dan mengamati virus corona mencapai puncaknya dan pada akhirnya selesai.

"Karena di saat virus corona usailah, maka investor dapat mengambil resiko dan membeli saham kembali," kata Nico.

(Baca: Laba Saudi Aramco Turun 21% Seiring Anjloknya Harga Minyak Dunia)

Sejalan dengan penurunan di pasar saham Indonesia, bursa-bursa di kawasan Asia lainnya juga tercatat mengalami penurunan. Hang Seng Index turun 1,71%, Shanghai Composite Index  0,19%., dan Strait Times Index  2,2%. Sementara, Nikkei 225 Index naik 0,11%.

Hingga pukul 11.00 WIB,  terdapat 2,6 miliar unit saham yang ditranskasikan oleh investor denngan nilai Rp 2,93 triliun. Sejalan dengan penurunan indeks, tercatat ada 276 saham yang bergerak turun, sedangkan 62 saham naik dan 82 saham stagnan.

Sejalan dengan penurunan indeks, investor asing melakukan jual dengan nilai bersih Rp 200,92 miliar di pasar reguler. Meski begitu, di pasar negosiasi dan tunai, investor melakukan beli dengan nilai bersih Rp 701,32 miliar sehingga di seluruh pasar asing masih net buy senilai Rp 500,4 miliar.

Reporter: Ihya Ulum Aldin