IHSG Dalam Tren Penurunan, BPJS Ketenagakerjaan Bersiap Beli Saham
BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek berkomitmen melakukan pembelian saham, karena menilai harga saham sudah murah, seiring dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang tengah mengalami tren penurunan.
"Momen seperti ini bisa dimanfaatkan untuk membeli barang bagus dengan harga yang murah. Tentunya dengan tetap memastikan terlebih dahulu kondisi fundamental dari emiten," kata Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto di Gedung BEI, Jakarta, Senin (16/3).
Meski demikian, Agus mengungkapkan saat ini pihaknya masih mengevaluasi besaran dana yang akan dialokasikan untuk membeli saham. Sebagai gambaran, sepanjang Januari-Fabruari 2020, BPJS Ketenagakerjaan telah melakukan transaksi dengan nilai total hampir Rp 20 triliun di pasar saham.
(Baca: IHSG dalam Tren Turun, Potensi Besar Borong Saham dengan Harga Murah)
Ia menjelaskan, dari total transaksi tersebut, sebesar Rp 10 triliun digelontorkan untuk melakukan pembelian saham. Sementara, sekitar Rp 9 triliun dilakukan untuk melakukan penjualan saham di portofolionya. Artinya, net buy BPJS Ketenagakerjaan di pasar saham sejauh ini sebesar Rp 1 triliun.
Agus menambahkan, tahun ini sebenarnya BPJS Ketenagakerjaan sudah mengalokasikan sekitar Rp 6 triliun hingga Rp 8 triliun untuk melakukan investasi di pasar saham. "Kami akan manfaatkan momentum itu kapan kami masuk, alokasi berapa, dengan asumsi kami buy and hold, tidak ada penjualan," kata Agus.
Terhitung per 31 Desember 2019, BPJS Ketenagakerjaan mencatatkan dana kelolaan mencapai Rp 431,6 triliun. Dari total dana kelolaan tersebut, BPJS Ketenagakerjaan mengalokasikan 71,4% pada instrumen pendapatan tetap, yang terdiri dari deposito dan surat utang.
Sementara, alokasi pada saham tercatat sebesar 19,09% dan reksadana sebesar 9.34%. Sisanya, ditempatkan pada investasi langsung, dalam bentuk properti dan penyertaan modal langsung.
(Baca: BEI Sebut Tak Ada Penundaan Rencana IPO Karena Virus Corona)