Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjatuhkan sanksi kepada Huawei pada awal 2019. Meski begitu, penjualan ponsel perusahaan asal Tiongkok itu justru melampaui Apple. Namun, Huawei harus mewaspadai dampak virus corona terhadap penjualan tahun ini.
Berdasarkan data Counterpoint Research, penjualan Huawei terus meningkat dari 205,3 juta pada 2018 menjadi 238,5 juta tahun lalu. Pengiriman ponsel Apple justru menurun dari 206,5 juta menjadi 196,2 juta.
Penjualan ponsel | Pangsa Pasar | |||||
2017 | 2018 | 2019 | 2017 | 2018 | 2019 | |
Samsung | 318,1 juta | 291,8 juta | 296,5 juta | 20% | 19% | 20% |
Huawei | 153,1 juta | 205,3 juta | 238,5 juta | 10% | 14% | 16% |
Apple | 215,8 juta | 206,3 juta | 196,2 juta | 14% | 14% | 13% |
Xiaomi | 96 juta | 119 juta | 124,5 juta | 6% | 8% | 8% |
Oppo | 119,8 juta | 119 juta | 119,8 juta | 8% | 8% | 8% |
Vivo | 100,2 juta | 102 juta | 113,7 juta | 6% | 7% | 8% |
Sumber Counterpoint diolah
Alhasil, Huawei menduduki peringkat kedua penjualan ponsel terbanyak pada tahun lalu. Padahal, ponsel milik Huawei tak lagi didukung sistem operasi (Operating System/OS) Google. Sebab pemerintah AS melarang perusahaan nasional mereka bekerja sama dengn Huawei.
(Baca: Google hingga Apple Tutup Kantor Efek Corona, Huawei Tetap Beroperasi)
Associate Director Research IDC Quarterly Mobile Phone Tracker Melissa Chau mengatakan, Huawei agresif menjual ponsel di Tiongkok. Sekitar 40% pasar ponsel di Negeri Tirai Bambu dikuasai Huawei.
Pasar di negara asalnya itu menyumbang lebih dari 60% penjualan Huawei. “Tetapi seiring Huawei rajin memperluas pasar ke Eropa Barat, di situlah penjualannya mengalami pukulan terbesar," ujar Melissa dikutip dai Businesswire, beberapa waktu lalu (30/1).
Meski begitu, bila dihitung per kuartalan, penjualan ponsel Apple pada Kuartal IV melampaui Huawei. Menurut Counterpoint Research, penjualan perangkat asal AS itu ditopang oleh seri iPhone 11 pada akhir tahun lalu.
Penjualan ponsel Apple pada Kuartal IV 2019 mencapai 72,9 juta atau menempati posisi pertama. Diikuti oleh Samsung 70 juta dan Huawei 56 juta. Meskipun, secara keseluruhan tahunan, Samsung dan Huawei menempati posisi pertama dan kedua.
“Samsung memimpin pasar ponsel 5G, dengan pengiriman mencapai 6,5 juta pada 2019,” demikian dikutip dari Counterpoint Research. (Baca: Huawei "Pede" Bisnisnya Mampu Bertahan di Bawah Tekanan AS)
Research Analyst Counterpoint Abhilash Kumar mengatakan, sanksi AS tetap berpengaruh terhadap penjualan ponsel Huawei. Hal itu itu terlihat dari pengiriman ponsel di kuartal IV turun dibanding kuartal sebelumnya.
Belum lagi ada ketegangan antara Jepang-Korea Selatan yang menimbulkan ketidakpastian di pasar memori (chip). “Berbagai perusahaan memikirkan kembali strateginya dan mengurangi ketergantungan pada pasar tunggal,” kata Kumar. Sedangkan Huawei selama ini mengandalkan satu pasar, yaitu Tiongkok.
“Kemungkinan akan ada upaya untuk mendiversifikasi lebih lanjut investasi lintas geografi untuk memitigasi risiko. Wabah virus corona saat ini di Tiongkok merupakan masalah terbaru yang mengancam rantai pasokan,” katanya.
(Baca: Fitch: Huawei Apes, Perang Dagang AS-Tiongkok Menguntungkan Samsung)