Pandemi corona telah memukul industri penerbangan, tak terkecuali bisnis pengelola bandara di tanah air. Meski begitu, baik PT Angkasa Pura I (AP I) maupun PT Angkasa Pura II (AP II) menyatakan tidak akan merumahkan atau mem-PHK karyawannya.
Vice President Corporate Secretary AP I Handy Heryudhitiawan menjelaskan bahwa untuk mempertahankan kecukupan kas, perusahaan akan meningkatkan efisiensi biaya atas beberapa program proyek dan biaya lainnya yang menjadi kewajiban perusahaan.
“Dengan berkurangnya jumlah pax di bandara berarti kami dapat menyesuaikan luasan area dan SDM yang melayani pax tersebut. Hal itulah sebagai salah satu upaya efektivitas dan efisiensi biaya operasional,” kata Handy ketika dihubungi Katadata.co.id, Rabu (22/4).
(Baca: Imbas Pandemi Corona, Pekerja Ground Handling Bandara Terancam PHK)
Tak hanya itu, kata Handy, sebagai langkah dalam menyikapi pandemi dan menghadapi dinamisnya industri, perusahaan akan merampingkan struktur organisasi di kantor cabang agar dapat bergerak lebih gesit terhadap situasi yang terus berubah.
Dia mengungkapkan, perampingan struktur organisasi di kantor cabang akan fokus pada posisi manajer senior, dari semula sembilan orang menjadi hanya 5 orang. Dengan demikian, beban biaya operasional dapat diturunkan.
“Namun perampingan struktur organisasi tersebut tidak mengurangi jumlah karyawan. Hanya terdapat perubahan pola jabatan dan karir saja,” jelasnya.
Adapun saat ini pegawai AP I di Kantor Pusat Kemayoran, Jakarta, hampir seluruhnya sudah bekerja dari rumah atau work from home (WFH). Sedangkan, pegawai di kantor cabang, implementasi kebijakan WFH disesuaikan dengan kondisi operasional masing-masing cabang bandara.
(Baca: Dampak Corona dan Pembatasan Terbang, Maskapai Dunia Merugi Rp 4.903 T)
Misalnya WFH bisa dilakukan secara bergantian bagi pegawai administratif. Sedangkan bagi petugas operasional, waktu kerja dan jumlah petugas yang dinas dalam satu shift kerja dikurangi jumlahnya.
Meski begitu, Handy belum mau menjelaskan, strategi bisnis apa yang disiapkan perusahaan untuk tumbuh di tengah pandemi corona. “Dalam situasi seperti ini, fokus kami adalah membantu pencegahan penyebaran Covid-19," ujarnya.
Sebagai informasi, hingga saat ini 15 bandara AP I masih beroperasi dengan penyesuaian jam dan kegiatan operasional di masing-masing bandara. Misalnya jam operasional yang lebih pendek, serta penutupan sebagian area dan operasional bandara.
Senada, Manajemen AP II (Persero) menegaskan tak akan merumahkan atau mem-PHK karyawannya. Tak hanya itu, meski 40% karyawannya yang WFH juga tidak akan mendapatkan pemotongan gaji.
(Baca: PSBB Jakarta, Trafik Penerbangan di Bandara Soetta & Halim Turun 22%)
“Tidak ada (PHK). Saat ini kami melaksanakan konsep work from home,” VP of Corporate Communications PT Angkasa Pura II, Yado Yarismano kepada katadata.co.id, Rabu (22/4).
Untuk mempertahankan bisnis di tengah pandemi Covid-19, Manajemen Angkasa Pura II melakukan optimasilasi pola operasi di seluruh bandara yang dikelola Perusahaan.
“Kami juga mengurangi jam operasi di beberapa bandara kami agar bandara dapat lebih efektif dan efisien untuk melayani para pengguna jasa," ujarnya.
(Baca: Dampak Corona dan Pembatasan Terbang, Maskapai Dunia Merugi Rp 4.903 T)