AirAsia Perpanjang Berhenti Terbang hingga Pertengahan Mei 2020

Youtube
AirAsia Indonesia memperpanjang masa penghentian penerbangan domestik hingga pertengahan Mei 2020, imbas pandemi corona.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
21/4/2020, 20.38 WIB

Maskapai penerbangan PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) memperpanjang penghentian sementara penerbangan domestik menjadi hingga 7 Mei 2020 untuk rute Surabaya-Bali dan hingga 18 Mei untuk rute domestik lainnya. Awalnya, penghentian penerbangan dijadwalkan berakhir hari ini, Selasa 21 April 2020.

Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perusahaan hari ini, perpanjangan ini diputuskan setelah mempertimbangkan situasi penyebaran virus corona dan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa wilayah di Indonesia.

"Perusahaan akan terus memantau perkembangan situasi untuk sewaktu-waktu dapat kembali mengoperasikan penerbangan secara terbatas jika dinilai memungkinkan," kata Sekretaris Perusahaan AirAsia Indah Permatasari Saugi melalui keterbukaan informasi.

(Baca: Bisnis Penerbangan Terpuruk, Malaysia Air & AirAsia Berpeluang Merger)

Indah menjelaskan untuk saat ini, pendapatan utama AirAsia berasal dari bisnis penerbangan tidak berjadwal (charter), baik untuk penumpang maupun kargo. Maskapai akan terus mengembangkan layanan tidak berjadwal tersebut, sebagai diversifikasi bisnis atas penghentian layanan penerbangan berjadwal.

"Perseroan juga masih melakukan penjualan tiket pesawat untuk layanan penerbangan berjadwal setelah bulan April 2020," kata Indah.

Untuk itu, AirAsia terus memantau perkembangan situasi dan akan melakukan langkah antisipasi yang diperlukan untuk mempersiapkan dimulainya kembali layanan penerbangan sesegera mungkin setelah situasinya memungkinkan.

Namun, Indah mengakui bahwa penyebaran virus corona yang sudah memakan korban jiwa hingga lebih dari 160 ribu di seluruh dunia ini sangat berdampak pada perusahaan. "Sangat berdampak signifikan terhadap keuangan perusahaan terutama arus kas," katanya.

(Baca: 96% Pesawatnya Tak Beroperasi, AirAsia Potong Gaji Seluruh Karyawan)

Sebelumnya AirAsia mengumumkan bahwa akibat penghentian penerbangan ini, 96% pesawatnya tidak terbang. Oleh karena itu perusahaan terpaksa  memangkas gaji karyawannya mulai 15% hingga 75%. Adapun besaran pemotongan gaji disesuaikan dengan jabatan pegawai.

“Ini untuk berbagi dampak yang ditimbulkan (akibat pandemi corona) terhadap bisnis kami,” kata Pendiri Air Asia Tony Fernandes dalam keterangan yang disampaikan kepada konsumen melalui email, Sabtu 11 April 2020.

Tony menilai, mewabahnya virus corona sangat memukul industri penerbangan. Karena itu, perusahaan melakukan segala hal guna mengurangi biaya.

“Terlepas dari semua tantangan ini, saya ingin meyakinkan Anda bahwa AirAsia kuat dan tetap berfokus pada masa depan dan melayani Anda, tamu kami,” ujar dia.

(Baca: Dampak Corona dan Pembatasan Terbang, Maskapai Dunia Merugi Rp 4.903 T)

Reporter: Ihya Ulum Aldin