Bangun Pabrik Baru Rp 70 Triliun, Chandra Asri Cari Investor

katadata/Arief Kamaludin
Ilustrasi, aktivitas instalasi Pabrik PT Chandra Asri Petrochemical di Cilegon, Banten, Rabu, (26/11/2018).
Penulis: Ihya Ulum Aldin
26/12/2019, 16.04 WIB

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) berencana membangun kompleks pabrik baru dengan nilai investasi US$ 5 miliar atau sekitar Rp 70 triliun dalam beberapa tahun ke depan. Karena itu, perusahaan mencari investor strategis untuk masuk ke anak usahanya yaitu Chandra Asri Perkasa (CA Perkasa)

Investor Relation Barito Pacific Allan Alcazar menyampaikan, saat ini ada dua investor strategis yang berencana mengakusisi saham CA Perkasa. Meski begitu, jumlah saham yang dijual dan target dananya belum bisa disampaikan

Allan mengatakan, keduanya tengah melakukan proses uji tuntas (due diligence) untuk proses membeli saham CA Perkasa yang saat ini sahamnya dipegang 99% oleh Chandra Asri. Kompleks pabrik baru tersebut, ditargetkan bisa rampung pada 2024 mendatang.

Chandra Asri juga berencana mencari pendanaan memalui skema penambahan modal Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue. Perusahaan bakal meminta izin untuk rights issue dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Februari 2020 nanti.

"Rights issue ini jadi salah satu strategi mereka (Chandra Asri) untuk pendanaan kompleks pabrik baru. Butuh US$ 5 miliar untuk pembangunan total," ujar Allan di kawasan SCBD, Jakarta, hari ini (26/12).

(Baca: Ekonomi Global Melemah, Laba Chandra Asri Kuartal III 2019 Anjlok 80%)

Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Chandra Asri, perusahaan berencana rights issue dengan menerbitkan saham baru maksimal 7,16 miliar lembar. Harga saham yang akan diterbitkan Rp 200 per lembar. Namun, belum ditetapkan berapa harga pelaksanaan aksi korporasi tersebut.

Sebagai gambaran, harga saham Chandra Asri yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rp 10.575 per lembar pada perdagangan hari ini, pukul 14.36 WIB. Nilai kapitalisasi pasar perusahaan Rp 18,59 triliun.

Allan menyebutkan, Chandra Asri menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (Capex) US$ 430 juta untuk tahun depan. Dari total tersebut, US$ 330 juta di antaranya bakal digunakan untuk mengembangkan kompleks pabrik baru tersebut. Capex tersebut berasal kas internal perusahaan.

"Sisanya, sekitar US$ 100 juta untuk maintenance mesin serta pembangunan proyek Methyl Tertier Buthyl Ether (MTBE) dan Butene-1," katanya.

(Baca: Diresmikan Jokowi, Chandra Asri Operasikan Pabrik Bahan Baku Plastik)

Kompleks pabrik baru itu dibangun untuk mengantisipasi lonjakan permintaan bahan baku kimia ke depan. Dengan adanya kompleks kedua ini, kapasitas produksi perusahaan diperkirakan naik menjadi 8 juta ton per tahun.

Selama pembangunan berlangsung, Chandra Asri akan menyerap sekitar 25 ribu pekerja. Mayoritas di antaranya tenaga kerja ahli seperti engineer.

Selain investasi pada kompleks pabrik baru itu, Chandra Asri telah merealisasikan investasi Rp 28 triliun selama 2005 sampai 2019. Investasi itu untuk berbagai kegiatan ekspansi kapasitas, debottlenecking dan pembangunan pabrik baru.

(Baca: Chandra Asri Cari Mitra untuk Bangun Pabrik Petrokimia)

(REVISI: Artikel ini mengalami perubahan pada Kamis, 26 Desember 2019, pukul 20.45 WIB, pada bagian judul, paragraf 1 hingga 3 dan 8)

Reporter: Ihya Ulum Aldin