INDUSTRI: Berita Industri Indonesia Terkini - Berita Hari ini

Buruh mengandalkan tunjangan hari raya (THR) karena tidak mendapat bantuan pemerintah selama pandemi corona.

Untuk meningkatkan kepercayaan investor asing diperlukan perbaikan yang cukup signifikan pada iklim usaha dalam negeri.

Selain faktor kurs, Rachmat juga mengkhawatirkan kendala pasokan bahan baku di negara produsen

Realokasi anggaran penanganan corona, sebanyak 79% akan diprioritaskan untuk membantu penanganan sektor industri yang terdampak seperti sektor IKM.

Pukulan berat dihadapi industri semen, elektronika dan telematika, perdagangan roda empat dan dua, serta tekstil.

Belum siuman akibat perang dagang, industri tekstil Indonesia kembali terpukul oleh dampak pandemi corona. Stimulus pemerintah lebih diperlukan.

Biaya bahan baku obat naik hingga tiga kali lipat diikuti naiknya biaya transportasi tiga hingga lima kali lipat di tengah maraknya lockdown.

Tidak sinkronnya kebijakan pusat dan daerah soal aturan produksi jadi pokok keluhan. Selain itu pelaku usaha juga mengharapkan adanya stimulus tambahan.

Rata-rata pengusaha tekstil akan kehabisan kas pada bulan Juni karena pembayaran dari ekspor dan dalam negeri tidak mengalir.

Sekitar 30% industri jamu merumahkan karyawan akibat Covid-19 dan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Sepanjang kuartal I 2020, investasi sektor manufaktur tercatat sebesar Rp 64 Triliun, naik 44,7% dari kuartal I 2019. Investasi asing tergolong dominan.

Kebijakan lockdown sejumlah negara untuk mencegah penyebaran virus corona menyebabkan sekitar 70% industri alas kaki domestik kekurangan bahan baku.

Beradasarkan survei, 37% perusahaan hanya mampu bertahan selama tiga bulan tanpa PHK.

Kinerja industri farmasi dibayangi tekanan kurs rupiah hingga tunggakan BPJS. Pembebasan bea masuk dan pajak impor untuk atasi pandemi memberi angin segar.

Belasan maskapai penerbangan dunia mem-PHK dan merumahkan sementara pekerjanya karena terdampak pandemi corona.