Perum Peruri Menang Tender untuk Mencetak Mata Uang Peru Nuevo Sol

Katadata | Arief Kamaludin
Peruri bakal mencetak mata uang Peru nuevo sol dengan nilai kontrak mencapai Rp 255,8 miliar.
8/1/2020, 16.07 WIB

Perusahaan pencetak uang milik negara Perum Peruri memenangkan tender untuk mencetak mata uang Peru, nuevo sol. Kontrak tersebut bernilai 16,5 juta euro atau sekitar Rp 255,77 miliar (asumsi kurs Rp 15.500 per euro).

Direktur Pengembangan Usaha Peruri Fajar Rizki mengatakan Peru melelang empat pecahan mata uang. Peruri memenangkan tiga pecahan, yakni pecahan 1o, 20, dan 50 nuevo sol. Kontrak tersebut berlaku secara berkelanjutan atau multiyears selama dua tahun kedepan.

"Ibu Direktur Utama pekan depan akan tandatangan kontraknya. Tahun ini akan mencetak sekitar 520 juta lembar nuevo sol dalam tiga pecahan," kata Fajar, saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Rabu (8/1).

(Baca: Peruri Bidik Pendapatan Bisnis Digital Capai Rp 370 Miliar Tahun Ini)

Selain mencetak rupiah, Peruri terus melakukan ekspansi bisnisnya ke berbagai negara, khususnya Afrika Selatan, Asia Tenggara, dan Asia Selatan. Dalam waktu dekat bank sentral Filipina juga akan membuka tender untuk mencetak mata uang peso. "Peruri akan mengikuti tender tersebut, dan berharap bisa menang," kata Fajar.

Adapun sebelumnya Peruri telah mencetak mata uang Nepal rupee dengan tiga pecahan, yakni pecahan 50 rupee sebanyak 240 juta biliyet, pecahan 20 rupee sebanyak 210 juta biliyet, dan pecahan 500 rupee sebanyak 180 juta biliyet.

Selain itu, Peruri juga memproduksi perangko di Nepal pada 2016-2019 sebanyak 82,2 juta potong, dan 5,7 miliar potong pita cukai sepanjang 2016.

(Baca: Rupiah Melemah Terseret Serangan Balasan Iran ke AS)

Sedangkan, di Sri Lanka Peruri memproduksi buku paspor yakni sebanyak 1,5 juta buku pada 2015, dan 1 juta buku pada 2019. Di Filipina Peruri mencetak 32,8 juta potong perangko pada 2015, dan tahun lalu di Pakistan mencetak 5 miliar potong pita cukai.

"Peruri sudah go international. Kinerja selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan. Kami juga mulai masuk ke bisnis digital," ujarnya.

Adapun pada 2019 total pendapatan dari seluruh lini bisnis Peruri tercatat sebesar Rp 3,9 triliun atau naik 23% dibandingkan 2018 sebesar Rp 3,1 triliun. Adapun pada periode tersebut laba usaha meningkat 30% menjadi Rp 595 miliar dari Rp 456 miliar, dan laba bersih naik 25% menjadi Rp 360 miliar dari Rp 288 miliar.

(Baca: BI Klaim Rupiah Salah Satu Mata Uang Terbaik Asia pada 2019)

Reporter: Fariha Sulmaihati