Ratusan Kamar Hotel Pelat Merah Inna Group Kosong Akibat Virus Corona

ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter
Ilustrasi penanganan virus corona di sebuah rumah sakit di Tiongkok. Wabah virus corona mulai berdampak ke bisnis perhotelan dalam negeri.
30/1/2020, 14.19 WIB

Mewabahnya virus corona di dunia mulai berdampak terhadap bisnis perhotelan di Indonesia. Hotel milik pemerintah, PT Hotel Indonesia Natour (Persero) atau Inna Group, misalnya, mengungkapkan ada pembatalan pesanan hingga lebih dari 100 kamar sejak merebaknya wabah virus tersebut.

Presiden Direktur Hotel Indonesia Natour Iswandi Said menjelaskan pembatalan terjadi paling banyak pada beberapa hotel yang terletak di Bali, yaitu daerah Sanur, Kuta, dan Nusa Dua. Dia pun mengungkapkan kemungkinan wisatawan yang membatalkan pesanan kamar berasal dari Wuhan, Tiongkok.

"Sampai hari ini sudah ada pembatalan sebanyak 109 room night dengan harga Rp 1 juta per room night. Data saya minta update setiap hari," kata Iswandi, saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Kamis (30/1).

Meski pelanggan jaringan hotel Inna Group tidak hanya berasal dari Tiongkok, namun pihaknya khawatir masalah ini berlangsung lebih lama. Dia pun berharap virus corona tidak akan menganggu pasar dari Australia dan Eropa.

(Baca: Mari Elka Sebut Virus Corona Berdampak pada Pariwisata & Pedagangan)

Adapun untuk mengantisipasi penyebaran virus corona dan menjamin kenyamanan tamu hotelnya, HIN telah menyiapkan care desk sebagai tempat penyampaian informasi kesehatan, memberikan masker secara gratis, serta menyediakan doctor on call.

"Kami tidak bisa memberikan jaminan 100%, yang bisa kami lakukan di hotel memberikan pertolongan. Dokter kami berada di lokasi yang tidak jauh dari hotel," ujarnya.

Dikutip dari Reuters, Kamis (30/1) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, hinga kini terdapat sekitar 6.065 kasus virus corona di 15 negara di seluruh dunia. Jumlah korban meninggal dunia akibat virus ini sebanyak 132 orang, yang seluruhnya terjadi di Tiongkok. Kasus kematian terakhir dilaporkan terjadi di provinsi Sichuan.

Penyebaran virus corona banyak dikhawatirkan dapat berdampak terhadap perekonomian negara terbesar kedua di dunia ini. Pasalnya, banyak perusahaan maskapai memotong perjalana ke negata itu hingga pembatasan kunjungan wisatawan dari maupun ke luar Tiongkok. Hal ini dinilai bisa menggangu perekonomian negara lain.

(Baca: Cegah Virus Corona Masuk, Menhub Minta Perketat Bandara dan Pelabuhan)

Reporter: Fariha Sulmaihati