Kementerian Perdagangan menggandeng Gojek guna menjaga kelancaran distribusi bahan pokok di tengah pandemi virus corona. Kerja sama khususnya dilakukan untuk distribusi daging sapi.
Sebagaimana diketahui, daging sapi merupakan barang kebutuhan pokok masyarakat sesuai ketetapan Perpres 71 Tahun 2015.
Adapun penandatanganan dilaksanakan di kantor Kementerian Perdagangan oleh Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Suhanto dan Kepala Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Gojek Shinto Nugroho yang disaksikan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, pada Senin (20/4).
Agus berharap, kerja sama tersebut dapat mempercepat alur transportasi dan distribusi. "Dengan begitu, dapat membantu keterjangkauan masyarakat dalam menjalankan Pembatasan Sosial Berskala Besar,” kata Agus, seperti dikutip dari siaran pers, Senin (20/4).
(Baca: Masalah Pangan Menjelang Ramadan di Tengah Pandemi Covid-19)
Penandatanganan tersebut akan diikuti dengan kerja sama business to business antara Gojek dengan Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia, dan Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia.
Nota kesepahaman tersebut akan menjadi jembatan antara kebutuhan konsumen dan pasokan barang dari pelaku usaha. Gojek sebagai perusahaan transportasi daring, berperan menjadi pelaku jasa yang mengantarkan produk barang kebutuhan pokok dan penting tersebut.
Gojek juga berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di tengah pandemi. “Kami mendukung program Kemendag dalam pemanfaatan aplikasi guna memenuhi kebutuhan pokok masyarakat selama pandemi,” kata Shinto.
Dalam skema kerja sama tersebut, harga penjualan daging sapi oleh anggota Aspidi akan mengacu pada ketetapan harga acuan pada Permendag No. 7 tahun 2020.
(Baca: Bulog Pastikan Cadangan Beras RI Aman Untuk Menghadapi Pandemi Corona)
Seiring dengan adanya pandemi, permintaan daging sapi dari tingkat pemotongan di rumah potong hewan mengalami penurunan berkisar 20-30%. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, saat ini kebutuhan daging sapi nasional sebesar 717.150 ton/tahun atau setara konsumsi 2,5 kg/kapita/tahun.
Saat ini, stok daging sapi masih cukup sekitar 36.000 ton, termasuk stok pada anggota Aspidi sebesar 3.800 ton. Sementara itu, Perum Bulog memiliki stok daging sapi beku sebesar 110 ton. Di sisi lain, pemerintah juga menambah pasokan impor melalui penugasan BUMN dan swasta.
Sedangkan untuk meningkatkan penjualan komoditas pangan di pasar rakyat dan ritel modern, Gojek akan bekerja sama dengan APPSI dan Aprindo. Saat ini, Aprindo telah melayani penjualan secara daring sekitar 20 persen. Dengan adanya nota kesepahaman tersebut, pelayanan Aprindo secara daring diharapkan akan meningkat.