Menyusul Ford, General Motors Resmi Hengkang dari Indonesia Maret 2020

gm.com
General Motors, agen pemegang merek Chevrolet menghentikan penjualan di Indonesia pada Maret 2020.
Penulis: Ekarina
28/10/2019, 19.54 WIB

PT General Motors Indonesia (GMI), agen pemegang merek (APM) Chevrolet akan menghentikan penjualan mobil baru di Indonesia pada akhir Maret 2020. Hal ini salah satunya disebabkan oleh persaingan dan menyusutnya ceruk pasar perusahaan di dalam negeri. 

Director Communications & External Affairs GM Indonesia, Yuniadi Haksono Hartono mengatakan, perusahaan telah mempelajari berbagai opsi untuk kegiatan bisnis di Indonesia sebelum akhirnya memutuskan menyetop penjualan. 

"Keberadaan Chevrolet di ceruk pasar (niche segment) dengan volume yang terbatas serta faktor eksternal lainnya seperti pelemahan harga komoditas dan tekanan mata uang asing menjadi alasan di balik keputusan penghentian bisnis kami," kata Yuniadi kepada katadata.co.id, Senin (28/10). 

(Baca: Korporasi Dunia yang Memutuskan Hengkang dari Indonesia)

Alhasil, perusahaan akhirnya memutuskan untuk menghentikan seluruh kegiatan penjualan kendaraan mulai Maret tahun depan. Penghentian penjualan mobil mencakup seluruh model Chevrolet. 

Di Indonesia, General Motors menjual sejumlah model kendaraan seperti Chevrolet Trax, Trailblazer, Spark dan Colorado.

Terkait layanan garansi dan purna jual, menurutnya perusahaan menyatakan tetap melayani para pelanggan melalui  jaringan Chevrolet berskala nasional.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai perawatan, menurutnya, pengguna juga dapat menghubungi Customer Assistance Center.

"Proses terkait hal ini, tidak akan merubah pelayanan untuk pelanggan. Ini merupakan komitmen dan tanggung jawab perusahaan terhadap kepuasan dan keselamatan para pelanggan," ujarnya.

Dengan hengkangnya perusahaan, GM bakal menjadi merek otomotif asal Amerika Serikat kedua yang resmi meninggalkan Indonesia setelah Ford pada 2016.

Kontraksi Penjualan

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sebelumnya menyatakan penjualan otomotif dalam negeri hingga sembilan bulan pertama tahun ini mengalami kontraksi seiring dengan penurunan daya beli.

Gaikindo mencatat penjualan mobil nasional hingga September 2019, sebanyak 753.594 unit, turun 12% dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 856.559 unit kendaraan. Penurunan penjualan dialami oleh hampir seluruh merek kendaraan.

(Baca: Dampak Pemilu & Daya Beli, Penjualan Mobil Hingga September Anjlok 12%)

Tiga penguasa pangsa pasar terbesar, yakni Toyota, Daihatsu serta Mitsubishi mencataat penurunan penjualan masing-masing sebesar 6,2%, 10,2% dan 19,7% hingga kuartal III 2019.

Ketua Umum Gaikindo, Jongki Sugiarto menyatakan, penurunan penjualan kendaraan hingga kuartal III 2019 dikarenakan Pemilihan Umum (Pemilu) dan penurunan daya beli. Menurutnya, penyelenggaraan proses pemilu pada pertengahan tahun ini membuat masyarakat menunda pembelian kendaraan.

Di sisi lain, harga komoditas yang belum menunjukkan perbaikan dan pembangunan infrastruktur yang melandai turut disinyalir menjadi penyebab turunnya penjualan. "Dengan kondisi seperti itu, maka wajar penjualan turun," kata Jongki kepada katadata.id, Kamis (17/10).

Dia juga menyebut, target penjualan mobil tahun ini telah dikoreksi ke angka 1 juta unit dari sebelumnya 1,1 juta unit. Adapun pada tahun lalu, penjualan otomotif nasional berhasil menembus 1,51 juta unit kendaraan.