Incar Pelanggan Farmasi, Pertamina Fokus Kembangkan Kilang Petrokimia

ANTARA FOTO/Moch Asim
Ilustrasi, kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI). PT Pertamina akan fokus mengembangkan kilang petrokimia di tengah pandemi Covid-19 untuk membidik pelanggan industri farmasi dengan memasok produk petrokimia sebagai bahan baku obat-obatan.
1/5/2020, 07.00 WIB

Di tengah anjloknya harga minyak global disertai pandemi virus corona (Covid-19), PT Pertamina bakal fokus menggenjot pembangunan kilang petrokimia.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, pihaknya akan terus melanjutkan pembangunan program kilang perusahaan guna menambah bauran produk baru seperti produk petrokimia.

Pasalnya, di tengah merebaknya pandemi Covid-19 ini, Nicke melihat adanya peluang untuk mendorong produk petrokimia karena industri kimia dasar dan farmasi tidak terimbas pandemi Covid-19.

"Kami melihat peluang yang bagus, karena produk petrokimia kami bisa mendukung industri farmasi yang saat ini tidak terimbas pandemi. Pertamina nanti bisa supply bahan baku untuk produksi obat-obatan," kata Nicke dalam video conference, Kamis (30/4).

Adapun, Pertamina akan menggandeng Kimia Farma untuk memenuhi kebutuhan bahan baku pembuatan obat-obatan. Pertamina pun telah menambah saham PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI), untuk menjadikan lini petrokimia sebagai pilar bisnis Pertamina.

(Baca: Ada Pandemi Corona, Pertamina Takut Produksi Blok Mahakam Tak Terserap)

Saat ini, Pertamina akan fokus melanjutkan pembangunan kilang yang berada di Cilacap dan Tuban. Hal ini karena Pertamina telah siap mengintegrasikan kilang TPPI dengan mega proyek Grass Root Refinery (GRR) Tuban. Integrasi ini bertujuan meningkatkan efisiensi dari sisi pengeluaran operasional maupun modal.

Seperti diketahui, Pertamina saat ini memiliki 51% saham Tuban Petro, induk usaha TPPI. Restrukturisasi Tuban Petro merupakan bagian dari upaya perseroan mengutamakan aspek fleksibilitas (flexibility).

Mode produksi kilang pun bisa beralih, baik untuk produksi petrokimia ataupun Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti gasoline. Hal ini membuat produksi kilang dapat menyesuaikan dengan permintaan.

Selain itu, pasokan bahan baku yang terintegrasi antara satu kilang dengan kilang lainnya juga dapat meningkatkan efisiensi dari sisi pengeluaran operasional maupun modal. Dengan begitu, perusahaan bisa meraih keuntungan maksimal.

(Baca: Gandeng Adnoc, Pertamina Siap Kembangkan Kilang Petrokimia Balongan)

Reporter: Verda Nano Setiawan