Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta Presiden terpilih pada Pilpres 2019 memperbanyak pusat-pusat inkubasi perusahaan rintisan (startup) di Indonesia. Hal ini  dinilai penting untuk membantu startup Indonesia unggul dan berdaya saing di pasar global, di samping juga mampu menciptakan banyak lapangan kerja.

"Semakin berkembangnya usaha-usaha rintisan ini akan membuka lapangan pekerjaan yang semakin luas," kata AHY ketika membacakan pidato politiknya di Djakarta Theater, Jakarta, Jumat (1/3).

(Baca: AHY Rekomendasikan Presiden Terpilih Pacu Pertumbuhan Ekonomi 6%)

AHY mengatakan, gelombang ekonomi digital telah mampu mengubah cara manusia berinteraksi dan bertransaksi. Hanya saja, tak sedikit pula tantangan dan permasalahan yang dibawa oleh ekonomi digital.

Jika tidak dikelola dengan baik, AHY berpendapat ekonomi digital dapat mengancam kedaulatan ekonomi nasional. "Revolusi teknologi memaksa kita beradaptasi untuk menemukan langkah-langkah yang tepat guna memberdayakan dan melindungi para pebisnis, konsumen, maupun perekonomian nasional," katanya.

Karenanya, dia pun mengapresiasi pemerintah saat ini yang sudah berusaha menyusun strategi dan langkah e-commerce di Indonesia. Hanya saja, menurutnya Indonesia tak boleh hanya menjadi medan pertarungan para pelaku pasar global.

Menurut AHY, masyarakat harus bisa menjadi pelaku utama yang mampu mengoptimalkan potensi pasar nasional. Negara harus hadir mendorong anak-anak muda Indonesia agar mampu bersaing. 

"Baik sebagai penyedia dan pengelola platform e-commerce maupun secara kreatif menciptakan produk-produk unggulannya," ujarnya.

(Baca: Keterbukaan Data Jadi Isu Krusial bagi Pertumbuhan E-Commerce)

Lebih lanjut, dia pun  merekomendasikan kepada Presiden terpilih agar dapat memperkuat kebijakan dan regulasi yang mendukung ekonomi digital. Hal tersebut untuk mendorong sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat sebagai pelaku pasar dan konsumen.

"Harus diingat, ekonomi digital bukan hanya masalah e-commerce dan startup," kata AHY.

Menurutnya, ekonomi digital menyentuh banyak hal, seperti produktivitas, ketenagakerjaan, pajak, pendidikan, persaingan usaha serta mata uang digital. Termasuk pula di antaranya, keamanan siber, perlindungan konsumen, dan hak cipta.


Reporter: Dimas Jarot Bayu