Jokowi Kuasai Lumbung Suara Jateng dan Jatim versi Hitung Cepat

ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo (tengah) menyapa pendukung usai memantau hasil hitung cepat di Jakarta, Rabu (17/4/2019).
Penulis: Rizky Alika
Editor: Yuliawati
18/4/2019, 09.39 WIB

Pasangan calon presiden (capres) Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul sementara berdasarkan hasil perhitungan cepat (quick count) beberapa lembaga survei. Perolehan suara Jokowi-Ma'ruf disumbang kemenangan di wilayah yang menjadi lumbung suara atau memiliki jumlah pemilih terbanyak. 

Berdasarkan Data Pemilih Tetap (DPT) Komisi Pemilihan Umum (KPU), terdapat enam provinsi dengan suara terbanyak dalam Pilpres 2019. Provinsi dengan jumlah pemilih terbanyak yakni Jawa Barat dengan jumlah DPT mencapat 33,2 juta, kemudian diikuti Jawa Timur (30,9 juta), Jawa Tengah (27,8 juta), Sumatera Utara (9,7 juta), Banten (8,1 juta) dan DKI Jakarta (7,7 juta).

(Baca: Moeldoko Minta Prabowo Tak Buru-buru Menuding Pilpres 2019 Curang)

Berdasarkan hitung cepat Lingkaran Survey Indonesia (LSI) Denny JA dengan jumlah data yang masuk 95,55%, Jokowi-Maruf unggul 55,44% dan pasangan calon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memperoleh suara sebesar 44,56%.

Kemenangan Jokowi disumbang dari perolehan suara di Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta dan Sumatera Utara. Di Jawa Tengah, Jokowi unggul 77,1%, sedang Prabowo mendapat suara 22,9%. Untuk Jawa Timur, Jokowi masih menang telak dengan capaian 65,4% dan Prabowo hanya mengumpulkan suara 34,6%.

Untuk DKI Jakarta, Jokowi menang tipis sebanyak 53% dan Prabowo 47%. Begitu juga di Sumatera Utara, Jokowi unggul 52,8% dan Prabowo meraih 47,2%.

(Baca: Tak Ada Selebrasi Kemenangan, Yenny Wahid Sebut Jokowi Tak 'Kegeeran')

Adapun lumbung suara yang dikuasai Prabowo yakni Jawa Barat dan Banten. Di Jawa Barat, elektabilitas Prabowo 59,7% dan Jokowi 40,3%. Adapun di Banten, Jokowi hanya memperoleh suara 41% sementara Prabowo 59%.

LSI Denny JA mengambil data dari dua ribu TPS yang tersebar secara proposional dan dipilih secara acak di seluruh provinsi Indonesia. Hasil perhitungan memiliki batas toleransi kesalahan data (sampling error) sebesar 0-2%. Tingkat partisipasi pemilih tercatat sebesar 80,73%. Artinya, tingkat masyarakat yang tidak memilih (golput) mencapai 19,27%.

Hasil quick count kerja sama Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Cyrus Network juga menyebut hal yang sama. Hasil hitung cepat  yang merekam suara di lima wilayah menunjukkan Jokowi-Ma'ruf unggul di tiga wilayah lumbung suara yakni Jawa Tengah, Jawa Timur dan DKI Jakarta. Sementara Prabowo menguasai Jawa Barat dan Banten.

(Baca: Prabowo Sujud Syukur Klaim Kemenangan Hitungan Sendiri 62%)

Dari data yang masuk 93,49% untuk wilayah Jawa Tengah, Jokowi-Ma'ruf memperoleh 77,23% dan Prabowo-Sandi sebesar 22,7%. Untuk wilayah Jawa Timur dengan data masuk sebanyak 89,51%, Jokowi-Ma'ruf unggul 65,9% dan Prabowo-Sandi sebesar 34,1%. Untuk DKI Jakarta, dari data masuk sebanyak 90,12%, Jokowi-Ma'ruf unggul 51,74% dan Prabowo-Sandi 48,26%.

Adapun Prabowo unggul di Jawa Barat 61,09% dan Jokowi-Ma'ruf sebesar 38,92%, dengan data yang masuk 93,41%. Begitu juga di Banten, dari data 94,12%, Prabowo-Sandi memperoleh 55,35% dan Jokowi-Ma'ruf sebesar 44,65%.

Hasil hitung cepat CSIS dan Cyrus Network dengan data yang terkumpul 92,4%, perolehan sementara Jokowi-Ma'ruf unggul 55,6% dan Prabowo-Sandi mendapat 44,4%. 

(Baca: LSI Denny JA: Dukungan Ulama Tak Pengaruhi Hasil Pilpres)

Reporter: Rizky Alika