RI Simpan Potensi Energi Panas Bumi 25.300 MW, Realisasi Masih Minim

ANTARA FOTO/ANIS EFIZUDIN
Sejumlah pekerja beraktivitas di area instalasi sumur Geothermal atau panas bumi milik PT Geo Dipa Energi kawasan dataran tinggi Dieng Desa Kepakisan, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (10/10/2018). Indonesia memiliki potensi 25.300 megawatt (MW) listrik yang bisa dihasilkan dari energi panas bumi, namun baru sekitar 2.000 MW yang berhasil dihasilkan.
5/11/2019, 15.11 WIB

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan Indonesia memiliki potensi panas bumi yang besar untuk dikembangkan menjadi sumber energi baru. Meski begitu, dari beberapa sumber cadangan panas bumi yang ada,  baru beberapa yang berhasil dikembangkan.

Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Ida Nuryatin Finahari menyatakan potensi panas bumi yang dimiliki Indonesia masih menjanjikan untuk dijadikan sumber energi baru.

"Dari potensi cadangan 25.300 megawatt (MW), baru 2.000 MW yang berhasil dikembangkan menjadi listrik baru. Jadi masih banyak peluang untuk mengembangkan panas bumi," ujarnya kepada Katadata.co.id, Selasa (5/11).

(Baca: Indonesia Punya 312 Lapangan Panas Bumi, Bisa Jadi Sumber Energi Baru)

Lebih lanjut, menurut Ida pemerintah telah berupaya untuk memaksimalkan potensi cadangan yang ada saat ini yakni melalui berbagai program.

Beberapa program di antaranya yakni penawaran wilayah kerja panas bumi (WKP) melalui lelang dan penugasan kepada BUMN, penawaran wilayah penugasan survei pendahuluan dan eksplorasi (WPSPE) melalui beauty contest, serta program pengeboran eksplorasi pemerintah (goverment drilling).

Sebelumnya, Masyarakat Energi Baru Terbarukan Indonesia (METI) menyebutkan, Indonesia memiliki potensi 312 lapangan panas bumi. Dari jumlah tersebut, baru 70 lapangan yang menjadi WKP.

(Baca: Hingga September, Kapasitas Panas Bumi Capai 2003,3 MW)

Ketua Umum METI Surya Darma menilai,‎ program government drilling WKP merupakan langkah yang bagus untuk menjaring investor. Namun, menurutnya tidak mudah bagi pemerintah mengeksplorasi seluruh 312 lapangan tersebut.

Eksplorasi panas bumi selain menggunakan program government drilling pun sulit untuk dilakukan. Sebab, selain kemampuan yang terbatas, pemerintah sudah punya program penugasan langsung untuk menggarap WKP. Perusahaan yang mendapat penugasan dapat melakukan kajian atas WKP dan dapat mengajukan penawaran jika tertarik.

Namun, dia menilai upaya pemerintah dalam menggenjot eksplorasi WKP lewat program penugasan belum maksimal. “Penugasan dari eksplorasi sampai pendahuluan, sampai sekarang belum ada yang jalan. Eksplorasi belum ada yang lanjut ke driling," katanya.

(Baca: Tahun Ini Pemerintah Kerjakan Pengeboran di Tiga Wilayah Panas Bumi)

Reporter: Verda Nano Setiawan