Penyelenggaraan Reuni Akbar 212 pada 2 Desember 2019 dinilai sebagai manuver yang tidak perlu. Dalam situasi yang kondusif, masyarakat diimbau untuk menjaga kedamaian dan ketertiban.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai, saat ini tak perlu ada gerakan-gerakan massa, seperti Reuni Akbar 212. Situasi dalam negeri saat ini kondusif dan tak ada lagi hambatan psikologi maupun fisik yang dihadapi masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat menginginkan kedamaian agar dapat bekerja dengan tenang.
"Sudahlah jangan terlalu banyak buat gerakan (massa). Toh, kita sudah paham," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (22/11).
Jika tetap dilakukan, Moeldoko meminta Reuni Akbar 212 digelar dengan baik. Dia meminta tak ada aktivitas yang dapat mengganggu masyarakat dari gelaran acara tersebut.
"Kita sudah menikmati suasana seperti ini. Saya yakin kalau kita lihat masyarakat sekarang sudah happy, suasana tenang," kata Moeldoko.
(Baca: BPN Tak Akan Larang Aksi PA 212 Jelang Putusan MK)
Untuk diketahui, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama berencana menggelar Reuni Akbar 212 di kawasan Monumen Nasional, Jakarta pada 2 Desember 2019. Ketua Umum GNPF Ulama Yusuf Muhammad Martak mengatakan, doa bersama untuk keselamatan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab menjadi agenda utama dalam acara tersebut.
"Mari kita putihkan Monas, kita bersujud meminta perlindungan dari Allah untuk keselamatan hingga kepulangan imam besar kita, Habib Rizieq Shihab ke Tanah Air tercinta setelah cukup lama terasingkan di Mekkah, Arab Saudi," kata Martak di kantor DPP FPI, Jakarta, Kamis (21/11).
(Baca: Menhan Bertemu PA 212, Berharap Masyarakat Tak Lagi Terpecah 01 dan 02)
Menurut Martak, Reuni Akbar 212 juga akan digelar dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Martak memastikan acara ini juga bakal menjadi ajang untuk mendoakan Indonesia agar selalu aman dan damai.
"Sebuah kewajaran bila ulama bersama umat tetap menjaga semangat jihad tersebut, semangat untuk tetap menjaga Indonesia bebas dari ancaman kolonialisme gaya baru," ucap dia.
Acara Reuni 212 bakal dimulai sejak pukul 03.00 WIB dan selesai pada pukul 10.00 WIB. Acara bakal dimulai dengan salat tahajud berjamaah, zikir, lalu tausiyah dari para pendakwah. Dia menargetkan ada satu juta orang akan hadir di Reuni Akbar 212.
(Baca: Temui Dubes Saudi, Prabowo Buka Kans Bahas Nasib Rizieq Shihab)