Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Repsol menggunakan pesawat didesain khusus dengan peralatan teknologi yang mutakhir untuk melaksanakan eksplorasi migas berupa survei udara di Blok South East Jambi. Hal tersebut untuk membaca permukaan tanah dengan tujuan penemuan cadangan migas baru.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyampaikan industri hulu migas harus adaptif terhadap perkembangan teknologi. "Industri hulu migas sebagai industri padat modal dan sarat teknologi dituntut untuk terus inovasi dan membuat terobosan baru, serta senantiasa berpikir out of the box dalam pengelolaan operasional hulu migas," ujar Dwi berdasarkan keterangan tertulis, Selasa (28/1).
Repsol telah menunjuk CGG (Company General DuGeophisic) Aviation Indonesia untuk melaksanakan survei udara. SKK Migas memproyeksikan kegiatan eksplorasi Airborne Gravity-Gradiometry (AGG) di wilayah udara Kabupaten Sarolangun membutuhkan waktu paling tidak 10 hingga 20 hari. Melalui kegiatan tersebut diharapkan diperoleh data yang nantinya dapat dievaluasi untuk penentuan lokasi kegiatan seismik.
Di sisi lain, Kepala SKK Migas Perwakilan Sumatera Bagian selatan Adiyanto Agus Handoyo mengatakan keunggulan survei menggunakan pesawat udara antara lain tingkat keamanan yang tinggi, minimnya gangguan yang ditimbulkan, serta tidak menimbulkan potensi yang dapat merusak lingkungan.
"Karena akan dilakukan melalui udara dalam tempo jangka waktu yang pendek," ujar Agus.
(Baca: SKK Migas Sebut Repsol Paling Agresif Eksplorasi Migas di Indonesia)
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher mengatakan pihaknya akan terus memantau hasil ekplorasi menggunakan pesawat udara tersebut. Ia pun berharap pelaksanaan kegiatan eksplorasi itu bisa mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan.
"Karena keberhasilan Repsol melakukan survei dalam rangka eksplorasi menggunakan pesawat udara merupakan pembelajaran yang berharga untuk dapat dipelajari lebih lanjut oleh KKKS lainnya, sehingga potensi diwilayah kerja hulu migas lainnya dapat semakin dioptimalkan," kata Wisnu.
Sebelumnya Repsol berhasil mendapatkan cadangan gas dari hasil pengeboran sumur Kaliberau Dalam 2X di Blok Sakakemang. Dari pengeboran tersebut, Repsol berhasil menemukan cadangan gas sebesar 2 triliun kaki kubik (TCF) di Blok Sakakemang yang merupakan salah satu giant discovery di dunia pada tahun lalu. Keberhasilan ini memacu Repsol untuk semakin agresif dalam mencari temuan migas di wilayah kerjanya.
(Baca: Genjot Produksi, SKK Migas Akan Percepat Pengembangan Sejumlah Blok)