Pertamina EP (PEP) bersiap mengebor dua sumur eksplorasi di Kabupaten Sorong, Papua Barat. Sebab, perusahaan telah menyelesaikan pembebasan lahan untuk kegiatan tersebut.
Presiden Direktur PEP Nanang Abdul Manaf menjelaskan pihaknya dan pemegang Hak Guna Usaha (HGU) telah bersepakat mengenai harga lahan untuk eksplorasi migas di Papua. Setelah pembayaran rampung, anak usaha hulu Pertamina itu bisa memulai kegiatan pengeboran pada pertengahan tahun ini.
"Kalau sudah dibayar baru kami land clearing. Kemudian konstruksi pertengahan tahun ini karena kan harus mobilisasi rignya," ujar Nanang saat ditemui di Gedung DPR, Selasa (4/2) malam.
Adapun kedua sumur yang dimaksud yakni sumur eksplorasi Buah Merah-A dan Kembo-A. Kedua sumur eksplorasi tersebut merupakan hasil survei seismik Klamasosa.
Sebelumnya, PEP harus menunggu perizinan pinjam pakai kawasan hutan (IPPKH) untuk mengebor sumur Kembo-A. Sedangkan untuk pengeboran sumur Buah Merah-A harus menunggu kesepakatan dengan PT. HIP selaku pemegang Hak Guna Usaha (HGU).
(Baca: Umur Produksi Minyak Pertamina Hanya 9 Tahun)
Di sisi lain, perusahaan telah menyiapkan rig untuk mengebor dua sumur tersebut. Rig yang digunakan akan diambil dari Lapangan Salawati yang juga berada di Papua.
"Kebetulan (rig) juga mau dipake untuk sumur pengembangan di Salawati. Jadi sekalian, karena mobilisasi di Papua kan susah, kami harus bisa optimal," kata Nanang.
Nanang berharap hasil dari pengeboran tersebut dapat menghasilkan penemuan cadangan minyak. Sebab, sisa cadangan migas PEP hanya cukup diproduksikan untuk sembilan tahun ke depan.
Selain itu, penemuan cadangan juga diperlukan untuk mendorong ekonomi di Papua."Dengan adanya eksplorasi, harapannya bisa meningkatkan gairah di Papua," kata Nanang.
Sebab, PEP menganggarkan investasi sebesar US$ 15 juta atau sekitar Rp 208 miliar untuk mengebor dua sumur eksplorasi di wilayah Papua tersebut. Secara total, belanja modal perusahaan pada tahun ini mencapai US$ 2,04 miliar atau Rp 28,6 triliun yang digunakan untuk mengebor sebanyak 108 sumur pengembangan dan 10 sumur eksplorasi.
(Baca: Target 1 Juta Barel Maju Jadi 2025, Pertamina Akselerasi Pengeboran)