Kecanggihan Sukhoi Su-35, Pesawat Tempur Rusia yang Ditaksir Prabowo

Dok. UACRussia.ru
Pesawat jet tempur Sukhoi SU-35 yang diproduksi oleh United Aircraft Corporation (UAC) Rusia merupakan modernisasi dari tipe SU-27.
Penulis: Pingit Aria
6/2/2020, 16.46 WIB

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengisyaratkan untuk melanjutkan rencana pembelian 11 pesawat tempur Sukhoi Su-35 dari Rusia senilai US$ 1,14 miliar. Hal ini dibahas dalam pertemuan antara Prabowo dan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu di Moskow, pekan lalu (28/1/2020).

Rencana pemerintah membeli Sukhoi Su-35 sebenarnya bergulir sejak 2016. Saat itu, Presiden Joko Widodo bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Kota Sochi. Kedua kepala negara sepakat meningkatkan meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan, termasuk melalui pembelian Sukhoi Su-35.

"Ada beberapa yang sudah dibahas, misalnya mengenai SU-35. Itu dibahas soal Sukhoi, tapi belum conclusive (diputuskan)," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Hotel Radisson Blu, Sochi, Rusia, Kamis (19/5/2016), seperti dikutip dari liputan6.com.

(Baca: Pemerintah Lirik Dassault Rafale dan Sukhoi Su-35, Mana Lebih Unggul?)

Kemudian, pada Agustus 2017, Indonesia menawarkan sebagian pembayaran melalui imbal dagang dengan komoditas minyak sawit, kopi, dan teh. Setelah disepakati, kontrak pembelian Sukhoi kemudian diteken oleh kedua negara pada Februari 2018. 

Bagaimanapun, transaksi ini terganjal setelah Rusia terkena sanksi internasional karena dianggap mencampuri Pilpres AS 2016 dan menganeksasi Krimea, Ukraina. Rusia pun tak menampik faktor ini sebagai salah satu hambatan.

“Sebenarnya ini bukan rahasia lagi jika Amerika Serikat kerap memberikan serangkaian tekanan terhadap setiap negara yang memiliki niat untuk membeli peralatan militer dari Rusia. Indonesia pun tidak luput dari tekanan itu,” kata Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Georgievna Vorobieva kepada CNNIndonesia.com, Selasa (4/2/2020).

Sebelumnya, Indonesia telah beberapa kali membeli pesawat tempur buatan Rusia. Pada 2003, Indonesia membeli dua unit Sukhoi seri Su-27 dan Su-30. Kemudian pada 2008, pemerintah membeli tiga unit Sukhoi Su-27 dan tiga unit Sukhoi Su-30. Terakhir, Indonesia kembali membeli enam pesawat Sukhoi Su-30 pada 2012.

(Baca: Pengadaan Alutsista Sekadar Serap Anggaran, Jokowi: Setop Seperti Itu!)

Sukhoi Su-35 yang kini ditaksir Prabowo merupakan pengembangan dari seri Su-27 dan Su-30. Sejumlah situs menyebut harga satu unit Sukhoi SU-35 sebesar 50-70 juta dolar AS.

Pesawat ini adalah jenis jet tempur canggih dengan kemampuan siluman (antiradar). Situs Military-Today menyebut Sukhoi Su-35 termasuk dalam sepuluh pesawat terbaik di dunia.

Jet tempur dengan panjang sayap 15,3 meter itu dapat melesat dengan kecepatan maksimum 2.390 kilometer per jam, melebihi kecepatan suara (343 m/detik atau 1238 km/jam). Sukhoi Su-35 juga dapat mengangkut berbagai jenis bom.

Jet tempur ini dilengkapi berbagai jenis misil seperti R-27ER, E-27ET, R-73, Kh-29T, Kh-31P, Kh-59M, dan Kh-35U. Sukhoi Su-35 menggunakan mesin 2 x Saturn 117S (AL-41F1S) dan hanya bisa membawa satu orang kru.

Duta Besar Vorobieva menyatakan kemampuan Sukhoi Su-35 telah teruji dalam operasi militer Rusia di Suriah pada 2015 lalu. “Pesawat ini telah dioperasikan dalam medan perang sungguhan dengan testimoni yang sangat baik dari para prajurit,” ujarnya.