Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) optimistis program campuran solar dengan 40% Fatty Acid Methyl Ester (FAME) atau B40 bisa diterapkan mulai Juli 2021. Hal ini sesuai dengan arahan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Kasubdit Keteknikan dan Lingkungan Bioenergi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM Effendi Manurung mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan studi formula campuran B40 tersebut.
"Apakah komposisinya Fatty Acid Methyl Esters (FAME) 30% atau 40%, sementara greendiesel 10%? Ataukah bidiesel 30% dan green diesel 10%?" kata dia dalam diskusi Katadata Forum bertajuk Biodiesel untuk Kesejahteraan Petani di Jakarta, Selasa (25/2).
(Baca: B40 Dimulai Tahun Depan, Asosiasi Produsen Uji Coba Produk pada Maret)
Ia mengatakan, biodiesel memiliki perbedaan dengan green diesel. Biodiesel dianggap rentan terhadap asam bebas lemak sehingga Tandan Buah Segar (TBS) yang lama tak terangkut ke pabrik akan menurun kualitasnya. Sedangkan, green diesel tidak terpengaruh oleh kondisi tersebut lantaran sifatnya yang rendah karbon sehingga dianggap lebih menguntungkan daripada biodiesel.
Pemerintah sedang menyusun keperluan teknis untuk B40 seperti keperluan finansial, infrastruktur pendukung, perbaikan kapasitas produksi badan usaha Bahan Bakar Nabati (BBN), hingga ketersediaan insentif pendanaannya.
Setelah formula campuran ditetapkan, pemerintah akan menyusun standar B40 bersama Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dan produsen, sebelum melakukan uji coba. Adapun standar B40 akan dipastikan aman terhadap mesin.
"Kemudian road test bila tak ada masalah. Baru dapat diterapkan," ujar dia.
Hingga saat ini, program biodiesel yang telah diterapkan di Indonesia ialah biodiesel 30%. Kementerian ESDM mencatat, realisasi distribusi biodiesel 30% (B30) hingga Februari 2020 telah mencapai 784.934 kiloliter. Angka tersebut 8,2% terhadap total alokasi penyaluran B30 pada 2020 sebesar 9.590.131 kiloliter.
(Baca: Asosiasi Petani Harap Program B30 Kerek Serapan Sawit dan Harga CPO)
Penyaluran B30 ditargetkan mencapai 799.178 kiloliter per bulan. Sedangkan pada Januari, penyaluran B30 hanya sekitar 706.176 kiloliter atau sekitar 80% terhadpa total bulanan.
Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo mendorong program B40 untuk diterapkan pada 2021 mendatang. Namun, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bisa menguji coba B40 pada Juli 2021 sehingga implementasinya dapat dipercepat.