RS Pertamina Jaya Resmi Beroperasi Sebagai RS Rujukan Pasien Covid-19
Rumah Sakit Pertamina Jaya (RSPJ) resmi dioperasikan. Dengan demikian, RSPJ akan beroperasi sebagai RS rujukan rawat inap, baik untuk pasien dalam kategori PDP maupun pasien positif Covid-19 dengan gejala klinis sedang, berat hinggalkritis
"Sebagaimana RS rujukan pemerintah lainnya, RSPJ akan menerima pasien yang yang dirujuk rumah sakit sebelumnya guna memberikan penanganan pasien," kata Direktur Utama Pertamedika Dr. Fathema Djan Rahmat dalam keterangan tertulis, Rabu (15/4).
Untuk melengkapi proses rujukan pasien, pihaknya membangun crisis center Covid-19 yang beroperasi 24 jam di nomor telepon 0811 8110 9999. Call center ini akan berperan sebagai titik seleksi pasien, untuk menentukan jenis penanganan dan tahap perawatan intensif pasien selanjutnya.
(Baca: Angka Positif Corona di Jakarta Meningkat 582 Kasus sejak 10 April)
Terkait lonjakan jumlah penderita virus corona di Indonesia, Pertamedika menyiapkan 160 tempat tidur perawatan khusus dan ICU. RSPJ juga akan menerima rujukan pemeriksaan laboratorium Swab PCR Cov-2.
Sedangkan untuk memfasilitasi tingginya kebutuhan masyarakat akan tes atau screening, Pertamedika juga sedang membangun aplikasi untuk segera dapat memberikan pelayanan drive thru clinic atau walk in services pemeriksaan swab Covid-19.
"Doakan agar kami bisa memberi pelayanan perawatan dan screening secara optimal. Drive thru Clinic atau Walk in Services Pemeriksaan Swab Covid 19 akan kami launching dalam waktu dekat,'"ujarnya.
Bantuan APD
Sementara terkait tingginya kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis dan tenaga kesehatan, BKPM menyatakan pemerintah telah menerima sebanyak 927.500 APD dari konsorsium enam perusahaan garmen Korea Selatan yang beroperasi di Jawa Barat.
Paket APD tersebut telah dikirimkan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Juru Bicara BKPM Tina Talisa mengatakan bahwa keenam perusahaan Korea Selatan ini teris berupaya meningkatkan produksi demi memenuhi kebutuhan dalam penanganan Covid-19.
Di sisi lain, BKPM juga akan berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait untuk menyelesaikan hambatan pengiriman bahan baku. “Kepala BKPM juga akan terus memonitor, agar jika ada hambatan, bisa segera dicarikan solusi,” ujar Tina dlaam keterangan resmi, rabu (15/4).
(Baca: Terus Meningkat, Indonesia Kini Miliki 635 RS Rujukan Covid-19)
Hingga 15 April 2020, konsorsium garmen Korea Selatan telah mengirimkan total hampir 1 juta APD ke BNPB. Angka ini meningkat dua kali lipat dibaning pada 4 April lalu yang baru mencapai 500 ribu unit.
Direktur Utama PT GA Indonesia Song Sung Wook sebagai perwakilan konsorsium menyampaikan terima kasih atas bantuan kemudahan penyediaan bahan baku.
“Terima kasih atas respon cepat dan betul-betul turun langsung memastikan koordinasi ketersediaan bahan bakunya,” ujarnya via telepon.
(Baca: Jokowi Minta Tes Corona Dilakukan Masif dengan Libatkan TNI-Polri)
Konsorsium 6 perusahaan garmen Korea Selatan yang berlokasi di Jawa Barat tergabung dalam Yayasan Indonesia Korea Network (IKN) dan Korean Association Bandung. Konsorsium ini bekerja sama untuk mengejar percepatan pemenuhan kebutuhan baju APD di Indonesia.
Kerja sama ini berjalan atas bantuan dan dukungan pemerintah Indonesia dan pemerintah Korea Selatan yang mengizinkan pemakaian bahan baku Korea Selatan untuk membuat baju APD.