Sempat Terbakar, Fasilitas Gas Pertamina Beroperasi Lagi Agustus 2020

Pertamina
Ilustrasi, fasilitas Central Processing Plant (CPP) Gundih yang dioperasikan Pertamina EP sempat terbakar pada Kamis (9/4).Perusahaan itu pun menargetkan fasilitas gas Gundih bisa beroperasi kembali pada Agustus 2020.
27/4/2020, 13.40 WIB

Pertamina EP menargetkan Central Processing Plant atau CPP Gas Gundih kembali beroperasi pada Agustus 2020. Fasilitas gas tersebut sempat terbakar pada awal bulan ini karena gangguan operasional pada unit Thermal Oxidizer (TOx).

General Manager PT Pertamina EP Asset 4 Agus Amperianto menjelaskan perbaikan area TOx di fasilitas tersebut terus dikebut. Hingga 26 April 2020, upaya pemulihan unit TOx berjalan sesuai rencana perusahaan.

"Sejauh ini penyiapan material crane dan perancah (scaffolding) pada dinding luar TOx telah mencapai 100%," ujar Agus kepada Katadata.co.id, Senin (27/4).

Total alat crane yang disediakan Pertamina mencapai kapasitas 55 ton. Pengadaan peralatan tersebut telah melalui proses inspeksi oleh Sucofindo. 

Perbaikan CPP Gundih telah melibatkan 71 orang pekerja. Aktifitas perbaikan tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19.

"Kami lanjutkan semua program inspeksi plan secara pararel dengan fokus TOx terhadap kegiatan mechanical, civil, dan electrical-nya," ujar dia.

(Baca: Fasilitas Gas di Blora Terbakar, Pertamina: Tak Ada Korban Jiwa)

Lebih lanjut, Agus menjelaskan, tim Pertamina EP telah menginvestigasi peristiwa kebakaran CPP Gundih. Hasilnya, terdapat gangguan sistem listrik pada pompa sirkulasi pembakaran hot oil. 

Perusahaan pun bakal menyewa direct heater dan incinerator untuk proses pembakaran sementara. Sehingga CPP Gundih bisa segera beroperasi.

"Insya Allah, pertengahan Agustus 2020 bisa kami operasikan dengan menggunakan direct heater sementara, karena fabrikasi pengganti Waste Heat Recovery Unit atau WHRU yang baru akan tiba pada November 2020," kata Agus.

CPP Gundih menyalurkan gas untuk PT SPP, PLTGU Tambak Lorok Semarang, jaringan gas atau  jargas PGN di Blora dan Semarang. Gas untuk CPP Gundih diambil dari Lapangan Cepu yang dikelola Pertamina EP Asset 4.

Akibat peristiwa kebakaran di CPP Gundih, PGN harus mencari pasokan gas dari sumber lain. Salah satunya dengan mendatangkan pasokan compressed natural gas (CNG) dari Jawa Timur.

CNG digunakan untuk memenuhi kebutuhan rata-rata harian pelanggan Gaskita di Semarang sebesar 1.100-1.300 meter kubik dan pelanggan jargas di Blora sebesar 280-300 meter kubik.

(Baca: Pertamina EP Percepat Pemulihan CPP Gundih Akibat Kebakaran Pekan Ini)

Reporter: Verda Nano Setiawan