SKK Migas menyebut beberapa perusahaan migas tetap melanjutkan eksplorasi meski pandemi corona. Hal itu untuk meningkatkan penemuan cadangan migas baru.
Kepala SKK Migas wilayah Jawa Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa) Nurwahidi menyebut kontraktor yang meneruskan eksplorasi migas yaitu TIS Petroleum dan Minarak Brantas. "Eksplorasi untuk 2020 insya Allah masih bisa dieksekusi," kata Nurwahidi kepada Katadata.co.id, Rabu (22/4).
Nurwahidi membeberkan TIS Petroleum berencana mengebor sumur eskplorasi RBG-3 yang berada di Kabupaten Grobogan pada Juni 2020. Adapun, potensi temuan cadangan gas dari sumur tersebut dapat berproduksi pada kuartal empat 2021.
Sedangkan Minarak Brantas bakal memulai survei seismik 2D pada kuartal ketiga tahun ini. Kegiatan itu dilaksanakan untuk mendapat data yang akurat sebelum mengebor sumur eksplorasi. "Keduanya ditargetkan menemukan cadangan gas," kata dia.
(Baca: SKK Migas Ungkap Temuan Cadangan Migas Baru Sebesar 136,5 Juta Barel)
Sebelumnya, SKK Migas menyebut ada temuan cadangan baru di tiga lapangan migas sepanjang kuartal I 2020. Temuan tersebut terdiri dari satu temuan cadangan minyak dan dua temuan cadangan gas.
Total potensi cadangan setelah dibor sebesar 136,5 juta barel setara minyak (BOE). Berdasarkan catatan SKK Migas, satu temuan diperoleh Texcal Mahato yang merampungkan pengeboran sumur eksplorasi PB-2 Blok Mahato.
Temuan cadangan dari proyek tersebut sebanyak 61,8 juta barel minyak. Tahun lalu perusahaan juga uji coba pengeboran sumur eksplorasi PB-1, namun belum mendapat hasil tes yang konklusif.
Berikutnya, PT Medco E&P Natuna yang mengebor sumur Bronang-2. Temuan cadangan dari kegiatan tersebut sebesar 79 miliar kaki kubik gas (BCFG).
Penemuan gas Lapangan Bronang akan menjadi penunjang pengembangan Lapangan Forel, yang berpotensi menambah produksi hingga 10.000 barel minyak per hari (BOPD).
Terakhir, PT Pertamina EP (PEP) yang mengebor sumur Wolai-002 di Banggai, Sulawesi Tengah. Hasil dari pengeboran tersebut menunjukan temuan cadangan sebesar 333,6 miliar kaki kubik gas (BCFG).
(Baca: SKK Migas: Lifting Tahun Ini Tak Capai Target Karena Pandemi Corona)