Medco Energi Global Pte Ltd (MEG), anak usaha PT Medco Energi Internasional Tbk (MEG), menargetkan akuisisi seluruh saham Ophir Energy Ltd dapat dirampungkan pada akhir bulan depan. Akuisisi ini harus menunggu persetujuan pemegang saham Ophir.
Direktur Utama Medco Hilmi Panigoro mengatakan proses pengambilalihan perusahaan publik, harus mengikuti prosedur yang ada, seperti mengikuti otoritas kebijakan Ophir. Perusahaan migas asal Inggris ini akan menentukan keputusan melalui voting pemegang sahamnya.
Ophir telah memutuskan batas akhir agenda voting tersebut pada akhir Maret tahun ini. "Kalau mayoritas pemegang saham Ophir) menerima, selesai. Tapi kalau mayoritas menolak, (akuisisinya) tidak jadi. Walaupun manajemennya udah di-endorse," ujar Hilmi di Jakarta, Selasa (19/2). (Baca: Medco Tawar Saham Ophir Rp 7,23 Triliun)
Dia juga menjelaskan ketertarikan Medco mengakuisisi Ophir karena dua hal, yakni terkait produksi dan cadangan migas perusahaan tersebut yang potensial. Berdasarkan analisa Medco, produksi, cadangan, dan harga yang ada di pasar cocok dengan matriks yang dimiliki Medco.
Saat ini Ophir memiliki 67,5% hak kelola di kontrak Blok Madura, 45% hak kelola di Blok Sampang, dan tiga kontrak blok migas di Bangkanai, Kalimantan Tengah yang sudah berproduksi. Selain itu, Ophir juga memiliki dua lisensi eksplorasi laut dalam di Blok Papua Barat IV dan Blok Aru.
Berdasarkan laporan keuangan Ophir pada semester I 2018, rata-rata produksi migas perusahaan tersebut mencapai 11.400 barel setara minyak (boepd), dengan pendapatan usaha US$ 102 juta atau sekitar Rp 1,48 triliun. Hingga akhir tahun ini, Ophir menargetkan produksinya 27.500 boepd dan pendapatannya US$ 210 juta atau Rp 3,04 triliun. Perusahaan juga memiliki utang bersih US$ 110 juta atau sekita Rp 1,59 triliun.
(Baca: Kontrak Blok Rimau Diperpanjang, Medco Anggarkan US$ 20 untuk EOR)