Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan ringkasan data progres kegiatan pengeboran sumur migas dalam dua bulan pertama tahun ini. Dari data tersebut terlihat bahwa kegiatan pengeboran sumur eksplorasi dan pengembangan masih rendah.
Kepala Program dan Komunikasi SKK Migas, Wisnu Prabawa Taher menyebutkan tiga kegiatan utama pengeboran migas, yakni pengeboran sumur eksplorasi, sumur pengembangan, dan sumur kerja ulang (workover). Untuk sumur eksplorasi, sepanjang Januari hingga Februari 2019, baru 5 sumur yang dikerjakan, 2 sumur diantaranya dikerjakan oleh PT Pertamina EP.
Realisasi pengeboran sumur eksplorasi ini bisa terbilang masih rendah. SKK Migas menargetkan pengeboran 82 sumur eksplorasi tahun ini. Jika mengacu target tersebut, rata-rata pengeboran sumur eksplorasi seharusnya sekitar 13-14 sumur dalam dua bulan.
(Baca: Pertamina Incar Cadangan Migas Baru 288 Juta barel Tahun Ini)
Terkait kegiatan pengeboran sumur eksplorasi ini, Wisnu mengatakan saat ini penyelesaian sumur yang ditajak tahun lalu masih terus berjalan. "Hasil dari sumur eksplorasi ini masih menunggu penyelesaian assesment di lapangan," ujarnya kepada Katadata.co.id, akhir pekan lalu.
Sementara untuk kegiatan pengeboran sumur eksploitasi, pengeboran pengembangan dan kerja ulang juga masih di bawah target. Untuk sumur pengembangan baru 30 sumur yang terealisasi dari target 335 sumur. Untuk pengeboran sumur kerja ulang juga baru 61 sumur yang terealisasi dari target 973 sumur.
Jika mengacu dari data tersebut, bisa dikatakan bahwa angka persen yang tercapai masih jauh di bawah target untuk pencapaian di awal tahun ini. Menurut Wisnu, secara umum kegiatan utama tersebut diperkirakan akan lebih banyak atau intensif dilakukan pada kuartal 2 hingga akhir tahun.
"Saat ini di beberapa area operasi sedang persiapan untuk memulai pemboran maupun kerja ulang (workover)," ujarnya. (Baca: SKK Migas: Butuh Minimal 7 Tahun Sebelum Sumur Migas Bisa Berproduksi)