Petronas Setop Pasokan Gas Kepodang, Laba PGN Bisa Turun Rp 245 Miliar

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi, logo Perusahaan Gas Negara (PGN) dalam acara Gas indonesia Summit & Exhibition 2019 di JCC, jakarta Pusat (1/8). PGN menyebut berhentinya pasokan gas dari Lapangan Kepodang berdampak pada laba bersih perseroan.
26/9/2019, 19.04 WIB

PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk berpotensi kehilangan laba bersih sebesar US$ 17,3 juta atau setara Rp 245 miliar. Sebab, Petronas Carigali Muriah Ltd (PCML) menghentikan pasokan gas dari Lapangan Kepodang Blok Muriah ke pembangkit listrik Tambak Lorok sejak 23 September 2019 pukul 23.59 WIB.

Padahal PGN memiliki 20% hak partisipasi di blok migas tersebut melalui Saka Energi Muriah Ltd (SEML). Selain itu, PGN mengelola jaringan pipa dari Blok Muriah ke pembangkit listrik Tambak Lorok melalui PT Kalimantan Jawa Gas (KJG). 

Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama menyebut PMCL menghentikan pasokan gas karena Gas Sales Agreement perusahaan asal Malaysia tersebut dengan PLN yang mengoperasikan pembangkit listrik Tambak Lorok telah berakhir. Maka Gas Transportation Agreement (GTA) antara KJG, PCML dan PLN pun ikut berakhir. 

"Mengingat baik KJG dan SEML merupakan perusahaan afiliasi dari Perseroan, kejadian tersebut secara tidak langsung berpotensi menyebabkan berkurangnya laba bersih sebesar US$ 17,3 juta," kata Rachmat dalam keterbukaan informasi pada Kamis (26/9).

(Baca: Kadin Akan Adukan PGN ke Jokowi karena Harga Gas Naik secara Sepihak)

Dengan kejadian tersebut, PGN bakal menggugat PCML ke Arbitrase International Chambers of Commerce (ICC) atas kewajiban ship or pay sebagaimana diatur di dalam GTA. Selain itu, PGN pun akan bernegosiasi dengan PCML, dan audiensi dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) maupun DirektoratJenderal Migas (Ditjen Migas) terkait penghentian pasokan dan penyaluran gas dari Lapangan Kepodang.

"Direksi perseroan dengan upaya terbaik akan mengambil tindakan untuk mencegah timbulnya atau berlanjutnya potensi kerugian tersebut," ujar Rachmat.

Padahal sebelumnya, PGN telah mengugat Petronas ke Arbitrase karena pasokan gas dari Lapangan Kepodang tidak sesuai dengan GTA. Kala itu, Petronas beralasan Lapangan Kepodang mengalami kahar.

Di sisi lain, harga saham perusahaan berkode emiten PGAS ini pada perdagangan hari ini ditutup terkoreksi hingga 3,14% menjadi berada di harga Rp 2.160/saham. Saham PGN hari ini, diperdagangkan sebanyak 50.7 juta saham, dengan nilai transkasi Rp 111,14 miliar, dan dengan frekuensi 5.832 kali.

(Baca: Arbitrase Kepodang Terus Jalan, PGN Tuntut Petronas Rp 2,12 Triliun)

Reporter: Verda Nano Setiawan