Presiden Direktur PT Pertamina Gas (Pertagas) Wiko Migantoro mengatakan, pembangunan proyek jaringan pipa Gresik-Semarang atau Gresem hampir rampung. Perusahaan pun menargetkan aliran gas dari proyek itu ke konsumen dapat dilakukan pada pertengahan 2020.
"Gresem sudah hampir selesai, selanjutnya kami akan sambungkan dengan pipa ke konsumen industri di Tambak Lorok dan Demak," kata Wiko kepada Katadata.co.id, Senin (9/12).
Meski begitu, Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan calon konsumen masih dalam tahap penyelesaian. Sebab, perusahaan masih menunggu pasokan gas. “Dari sisi hulu juga perlu inovasi, karena saat ini masih atas nama Pertamina," ujar Wiko.
(Baca: Alirkan Gas Tiung Biru, Pembangunan Pipa Gresik–Semarang Dipercepat)
Pipa Gresik-Semarang nantinya mengalirkan gas dari Proyek Jambaran-Tiung Biru (JTB). Proyek yang dikerjakan PT Pertamina EP Cepu tersebut baru dapat beroperasi pada 2021.
Maka dari itu, sembari menunggu proyek JTB beroperasi, Pertagas akan mencari sumber pasokan gas lain dari Jawa Timur. Di antaranya berasal dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Husky CNOOC Madura Limited (HCML) dan Kangean Energy Indonesia.
"Bisa dari keduanya, dengan alokasi existing yang ada di Perusahaan Gas Negara (PGN) group," kata Wiko. (Baca: 30% Lahan Belum Bebas, Proyek Pipa Gas Gresik-Semarang Mundur)
Di satu sisi, industri di Pulau Jawa juga menantikan penyelesaian proyek JTB. Sebab, JTB dinilai dapat mengatasi defisit pasokan gas bagi setidaknya 19 sektor industri di Jawa Tengah dan Jawa Timur, termasuk tekstil, ban, baja, keramik, serta makanan dan minuman.
Pertamina menargetkan kapasitas produksi gas JTB mencapai 192 juta kaki kubik per hari (MMscfd). Sedangkan cadangannya dibidik 2,5 triliun kaki kubik (TCF).
Nantinya gas tersebut dialirkan melalui pipa gas Gresem sepanjang 267 kilometer. Gas itu akan mengalir dari blok JTB ke PLTGU Tambak Lorok milik PLN. Jaringan pipa gas ini juga ditargetkan dapat menyalurkan gas untuk industri di Jawa Tengah.
(Baca: Pertamina Mulai Bangun Fasilitas Proses Gas di Jambaran Tiung Biru)