Pemerintah akan mulai memberlakukan sistem pelat nomor ganjil-genap di Gerbang Tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur mulai 12 Maret 2018. Dengan penerapan sistem ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menyiapkan transportasi alternatif, yakni Bus Transjabodetabek Premium.

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabotabek (BPJT) Bambang Prihartono mengatakan kebijakan ini bertujuan merangsang masyarakat menggunakan transportasi massal dan mengurangi kepadatan di tol Jakarta-Cikampek. Makanya perlu disediakan transportasi masal yang nyaman agar masyarakat mau menggunakannya.

"Image yang akan kami bangun dan atur, supaya orang berpindah ke angkutan masal," ujar Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono saat bertemu di kantor Kemenhub, Kamis (22/2). (Baca: BPTJ Terapkan Sistem Ganjil-Genap di Gerbang Tol Bekasi Barat & Timur)

Kemenhub menyediakan 60 armada Transjabodetabek Premium dengan rute Bekasi Barat- Plaza Senayan. Pemberangkatan bus ini, rencananya disediakan di sekitar gerbang tol tersebut. Bus yang berangkat setiap 30 menit sekali, dengan tarifnya sebesar Rp 20 ribu per perjalanan.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan BPTJ Karlo Manik menambahkan Kemenhub juga telah menyiapkan kantong-kantong parkir di empat lokasi, yaitu Mega Mall Bekasi, Mall Metropolitan Bekasi, Bekasi Cyber Park, dan Stadion Patriot Bekasi. Fasilitas ini bisa digunakan oleh pengendara mobil yang ingin menggunakan Trans Jabodetabek.

"Untuk yang di Mega Mall Bekasi, tarif (parkirnya)-ny;a flat sebesar Rp 10 ribu dengan memberikan bukti tiket angkutan bus Transjabodetabek," ujar Karlo Manik di kesempatan yang sama.

BPJT mencatat gerbang tol Bekasi Barat dilalui 4.400 kendaraan dalam rentang waktu pukul 06.00-09.00 WIB, setiap harinya. Kebijakan sistem ganjil-genap diharapkan bisa mengurangi separuh kendaraan tersebut menjadi 2.200 kendaraan setiap harinya. Karlo meyakini empat lokasi kantong parkir yang disediakan sudah cukup untuk menampung kendaraan-kendaraan tersebut.

BPJT memperkirakan kebijakan sistem ganjil-genap di gerbang tol Bekasi Barat mampu membuat 3.300 orang yang biasanya menggunakan kendaraan pribadi, beralih ke transportasi umum. Perkiraan ini mengacu pada asumsi terdapat 1-2 orang dalam satu mobil, yang melintas di gerbang tol tersebut.

(Baca: Jasa Marga Akan Mulai Bebaskan Lahan Tol Jakarta-Cikampek Selatan)

Bambang Prihartono menargetkan akan mengadakan 1.000 bus ke depannya. Pemerintah akan menggandeng pihak-pihak swasta untuk menyediakan tambahan armada bus, yang disebar hingga ke kompleks-kompleks perumahan di Bekasi. Saat ini sudah ada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berkomitmen menyediakan bus baru tersebut, yaitu Perusahaan Umum Pengangkut Penumpang Djakarta (Perum PPD).

Dia menyesalkan pengembang yang membangun perumahan, tidak menyediakan angkutan massal. Pengembang dinilai hanya menjual jarak yang dekat dengan akses tol yang menyebabkan masyarakat semakin banyak menggunakan kendaraan peribadi.

"Makanya rumah-rumah itu kami siapkan bus. Kami targetkan 1.000 bus, karena sudah terlanjur berserakan (komplek perumahan)," ujar Bambang.

Pemberlakuan sistem ganjil-genap sendiri akan mulai diterapkan pada 12 Maret mendatang dari pukul 06.00 - 09.00 WIB pada hari kerja di Gerbang Tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur.