Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral/ESDM hari ini mengumpulkan puluhan investor di sektor minyak dan gas bumi/migas, energi baru terbarukan/EBT dan kelistrikan. Tujuannya untuk mengejar target investasi.

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatkaan tahun ini menargetkan investasi sebesar US$ 50,9 miliar atau Rp 695 triliun di sektor energi. Untuk mencapai target itu, perlu ada dukungan kepada pelaku industri juga.

Hal ini lah yang mendasari adanya pertemuan dengan para investor tersebut. Pertemuan ini bahkan akan rutin diselenggarakan agar mereka bisa merealisasikan investasinya. "Dua tiga bulan lagi saya panggil, sesuai atau tidak komitmen dengan apa yang direalisasikan," kata Arcandra di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (27/2).

Menurut Arcandra, realisasi komitmen investasi dari para investor ini penting, terutama untuk menopang perekonomian Indonesia. Apalagi tahun ini sektor ESDM berkontribusi 5% terhadap Produk Domestik Bruto/PDB.

Dari tiga sektor itu, Arcandra mengatakan investasi paling besar disumbang kelistrikan. Tahun ini kelistrikan menyumbang sekitar US$ 24,88 miliar.

Selain itu, sektor migas menyumbang US$ 17,04 miliar. Di sektor migas ada beberapa kontraktor yang memiliki komitmen investasi besar. Salah satunya adalah BP Indonesia. Mereka berencana menanamkan investasi di atas US$ 2 miliar.

Setelah BP, ada juga Chevron Indonesia dan Pertamina. "Itu nanti kami lihat berapa deviasi antara komitmen dengan realisasi investasinya," kata dia.

Kemudian ada juga investasi di sektor EBTKE sebesar US$ 2,01 miliar. Sedangkan sektor mineral dan batu bara/minerba US$ 7,31 miliar.

Dari pantauan Katadata.co.id, pertemuan itu berlangsung sejak pukul 09.00 WIB dan selesai sekitar pukul 10.00 WIB. Sejumlah bos besar perusahaan migas tampak hadir dalam agenda antara lain Presiden Direktur PT Chevron Pacific Indonesia Albert Simanjuntak. Chief Operating Officer (COO) Medco Energi, Ronald Gunawan. Direktur Utama Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Bambang Manumayoso, Presiden Direktur PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf.

Revisi Target Investasi

Target investasi itu sebenarnya lebih rendah dibandingkan awalnya. Kementerian ESDM pernah menargetkan investasi sektor energi tahun ini bisa mencapai level US$ 46,16 miliar. Dari jumlah itu listrik memang paling besar.

(Baca: Kementerian ESDM Naikkan Target Investasi Migas Hingga 67%)

Perinciannya adalah listrik US$ 19,42 miliar. Kemudian sektor migas US$ 17,04 miliar. EBTKE US$ 2,39 miliar dan minerba US$ 7,31 miliar.

Reporter: Anggita Rezki Amelia