Boeing Setop Sementara Produksi 737-Max Mulai Januari 2020

ANTARA FOTO/REUTERS/WILLY KURNIAWAN
Sebuah segel terlihat di pesawat Boeing 737 Max 8 milik Garuda Indonesia yang terparkir di Garuda Maintenance Facility AeroAsia di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Rabu (13/3/2019).Boeing Co bakal menghentikan sementara produksi 737-Max mulai Januari 2020.
Penulis: Ekarina
17/12/2019, 13.32 WIB

Produsen pesawat asal Amerika Serikat (AS), Boeing Co bakal menghentikan sementara produksi 737-Max mulai Januari 2020. Langkah tersebut ini akhirnya ditempuh perusahaan lantaran tak kunjung mendapat sertifikasi izin dari Administrasi Penerbangan Federal (FAA) AS pasca-kecelakaan fatal maskapai Lion Air pada Oktober 2018 dan Ethiopian Airlines selang lima bulan setelahnya.

(Baca: Retak Sayap Boeing 737 NG)

Dengan sanksi larangan terbang (grounded) 737-MAX di seluruh dunia dan otoritas administrasi penerbangan, perusahaan mengaku terus mengevaluasi rencana produksinya, termasuk jika pembatasan terbang 737 -MAX lebih lama dari waktu yang diperkirakan. Sebelumnya, administrator FAA menyatakan ada kemungkinan proses sertifikasi dapat diselesaikan sebelum akhir 2019.

Berdasarkan evaluasi internal, perusahaan akhirnya memutuskan dua hal. "Sebagai hasil dari evaluasi, kami telah memutuskan untuk memprioritaskan pengiriman pesawat yang disimpan dan untuk sementara menangguhkan produksi 737 mulai bulan depan," tulis manajemen Boeing dalam keterangan resmi dilansir, Selasa (17/12).

(Baca: Dilarang Terbang, CEO Boeing Harap 737 Max Dapat Mengudara Akhir 2019)

Sehubungan dengan penghentian produksi 737-MAX, perusahaan menjamin tak mengganggu pemeliharaan sistem produksi jangka panjang dan rantai pasokan.

Boeing mencatat, saat ini masih memiliki 400 unit pesawat 737 Max di gudang penyimpanan. Sementara terkait jumlah pekerja pabrik yang terdampak penghentian produksi, perusahaan akan memindahkan sementara para karyawan ke tim produksi lain di Puget Sound.

Setelah pengumuman penghentian sementara produksi pesawat, saham Boeing turun lebih dari 4% pada perdagangan Senin (16/12). Pabrikan pesawat terbang yang bermarkas di Chicago ini pada 2018 mencatat penjualan US$ 101,1 miliar tumbuh 7,58 % dari tahun sebelumnya. Sementara laba bersih tumbuh 23,67% menjadi US$ 10,46 miliar dari tahun sebelumnya.

Boeing merupakan perusahaan kedirgantaraan terbesar di dunia yang memproduksi pesawat terbang komersial maupun militer serta satelit. Sebelum insiden kecelakaan terjadi, Boeing selalu mendapat pesanan pesawat dari maskapai dunia. Berikut data pesanan pesawat Boeing seperti yang digambarkan dalam databoks