PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta bersama Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya memastikan proyek MRT akan masuk dalam objek vital nasional. Kedua instansi ini melakukan penandatangan nota kesepahaman (MoU) untuk merealisasikan hal ini.
Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta Agung Wicaksono mengatakan salah satu alasan dimasukkannya MRT Jakarta dalam objek vital nasional lantaran status proyek ini sebagai Proyek Strategis Nasional. Selain itu, gangguan keamanan seperti tindak pidana terorisme beberapa waktu lalu juga dianggap cukup mengancam.
"Apalagi saat MRT beroperasi bisa mencapai 130 ribu orang dalam sehari melintas. Makanya perlu mekanisme pengamanan," kata Agung saat acara penandatanganan MoU ini di Jakarta, Kamis (7/6). (Baca: Rangkaian Pertama Gerbong MRT Mulai Tiba di Tanjung Priok)
Nota kesepahaman tentang objek vital ini mencakup beberapa hal seperti informasi, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), serta manajemen sistem pengamanan. Kerja sama ini akan berlaku selama lima tahun sejak penandatanganan MoU dilakukan.
Agung mengatakan dengan nota kesepahaman ini, Polda Metro Jaya dapat mengetahui seluruh lokasi atau titik strategis MRT Jakarta, sehingga bisa menentukan langkah pengamanannya. Beberapa titik tersebut antara lain gardu induk, depo kereta Lebak Bulus, hingga stasiun-stasiun yang dilalui MRT.
"Paling tidak kami memiliki tiga stasiun besar yaitu Blok M, Lebak Bulus, dan Bundaran HI," ujar Agung. (Baca: Lelang MRT Fase II Agustus 2018, Sebagian Desain Berubah)
Selain itu, dia berharap sistem pengamanan MRT dapat mencontoh negara lain seperti di Jepang serta Bangkok. Di negara tersebut keamanan moda transportasi MRT terhitung berstandar tinggi dengan alur penumpang yang terjaga. Jangan sampai menghambat arus penumpang.
Direktur Pengamanan Objek Vital Polda Metro Jaya Kombes Usman Heri Purwono menyatakan pihaknya akan melakukan survei di 13 titik MRT Jakarta pada Senin pekan depan. Ini untuk mengetahui kondisi kerawanan titik tersebut sehingga pengamanan dapat segera dilakukan.
"Pertama kami juga akan mengamankan pembangunan tahap pertama dam berlanjut pada fase dua serta tiga," kata dia.