Bandara Kediri Masuk Proyek Strategis, Gudang Garam Dapat Kemudahan

ARIEF KAMALUDIN | KATADATA
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi
Penulis: Ihya Ulum Aldin
27/7/2018, 19.49 WIB

Pemerintah akhirnya memasukan Bandara Kediri, Jawa Timur, ke dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). Hal itu tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 56 Tahun 2018, perubahan kedua atas Perpres Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Perpres ini terbit tertangggal 20 Juli 2018.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan proyek Bandara Kediri yang akan dibangun PT Gudang Garam ini akan mendapat kemudahan. PSN merupakan proyek-proyek yang mendapatkan jaminan pemerintah dan diprioritaskan pembangunannya.

Banyak kemudahan yang diberikan pemerintah untuk proyek-proyek yang masuk dalam daftar PSN. Salah satunya mendapat prioritas dalam proses mengurus perizinan dan kemudahan dalam pembebasan lahan. Badan usaha bisa menalangi dana pembebasan lahan, yang kemudian akan diganti oleh pemerintah. 

(Baca: Menhub Akan Tetapkan Lokasi Bandara Kediri Bulan Mei)

Saat ini, lahan yang akan dibangun masih dalam proses pembebasan. Namun, Budi memastikan, proses ini sudah tinggal sedikit lagi rampung. “Bandara Kediri masih tahap grand design, lagi bikin proposal,” kata Budi di kantornya, Jakarta, Jumat (27/7).

Setelah proses lahan dan perizinannya selesai, pembangunan Bandara Kediri bisa dimulai pada kuartal I tahun depan. Budi menargetkan peletakan batu pertama (ground breaking) yang menandai dimulainya proses konstruksi bisa dilakukan pada Maret 2019.

Proyek Bandara Kediri awalnya diusulkan oleh PT Gudang Garam kepada pemerintah, hingga akhirnya berhasil masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional. Perusahaan rokok ini akan menjadi investor pembangunan proyek tersebut. Namun, setelah bandaranya rampung, pengoperasian dilakukan oleh PT Angkasa Pura II (Persero).

(Baca: Luhut Kaji Bandara Kediri Masuk Proyek Strategis Nasional)

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso mengatakan pemerintah menyambut baik usulan ini, karena dengan begitu anggaran Kemenhub bisa diarahkan untuk pembangunan bandara di wilayah terpencil sesuai Nawa Cita Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kementerian Perhubungan juga mendorong swasta lain untuk berpartisipasi membangun bandara.

Selain itu, kehadiran bandara ini disebut Agus akan menutup celah antara bandara di Surabaya dengan Solo. Bandara Kediri dapat menampung wilayah sekitarnya seperti dari Kabupaten Trenggalek. Sehingga kemcetan di wilayah tersebut dapat berkurang, ketimbang warga Kediri dan sekitarnya harus ke Bandara Surabaya ataupun Solo.

Wakil Direktur Gudang Garam Susanto Widiatmoko mengatakan bandara ini akan dibangun di Kediri bagian Barat. Saat ini pihaknya masih menghitung kebutuhan dana investasi bandara ini. Estimasi kebutuhan lahan untuk proyek tersebut mencapai 300 hingga 400 hektare. Pembangunan landasan pacu dan terminal diperkirakan rampung pada 2020. Bandara itu juga dirancang untuk bisa melayani penerbangan domestik dan internasional.

(Baca: AirAsia Ajukan Minat Bangun Terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta)

Dalam keterbukaan informasi kepada pemegang saham pada Maret 2018, Direktur dan Corporate Secretary GGRM Heru Budiman menyatakan pembangunan landasan pacu dan terminal diperkirakan rampung pada 2020. Bandara itu juga dirancang untuk bisa melayani penerbangan domestik dan internasional.