Karena Ruas Tol Ini, Integrasi Tarif JORR Tertunda

Arief Kamaludin|KATADATA
Penulis: Ameidyo Daud
1/8/2018, 15.51 WIB

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebut pemberlakuan tarif tol terintegrasi di tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) belum akan dilakukan dalam waktu dekat. Bahkan, dia memberi sinyal integrasi baru dilakukan setelah perhelatan Asian Games 2018.

Kementerian sempat menargetkan penerapan kebijakan penyesuaian tarif tol ini dilakukan bulan lalu. Namun gagal, lantaran masih ada satu masalah. Integrasi pada ruas Pondok Aren - Viaduct Bintaro - Ulujami masih dipertimbangkan penyesuaian tarifnya dengan JORR.

Basuki mengatakan pihaknya masih mencari cara bagaimana solusi penggabungan tarif tol ini. "Perlu waktu, jadi belum dulu," kata Basuki di Jakarta, Rabu (1/8). (Baca: Pemerintah Kaji Diskon Tarif Tol Lingkar Luar Jakarta)

Sebelumnya tarif golongan I tol Pondok Aren - Viaduct Bintaro - Ulujami ini hanya sebesar Rp 3.000. Jika tarif diintegrasikan dengan JORR, maka setiap kendaraan yang hanya melintasi tol yang jaraknya hanya 3 kilometer (km) tersebut harus membayar Rp 15.000.

Ada rencana membangun jalur khusus untuk ruas tol tersebut, yang dedicated dengan Tol JORR. Namun langkah ini sulit dilakukan, karena berpotensi menimbulkan kemacetan. Makanya, perlu waktu yang cukup untuk untuk bisa mengatasi masalah-masalah ini.

Sebelumnya, Kepala BPJT Herry Trisaputra Zuna mengaku telah melakukan sosialisasi ke masyarakat terkait pemberlakuan kebijakan ini. "Mudah-mudahan Juli dapat kami terapkan, harusnya Juli," kata Herry.

Pemberlakuan satu tarif ini sempat diprotes masyarakat sehingga ditunda pelaksanaannya. Namun Herry menganggap justru lebih banyak yang diuntungkan ada kendaraan yang bepergian dengan jarak di atas 17 kilometer atau jarak jauh. Sekitar 60 persen kendaraan yang melintas tol JORR malah akan turun tarifnya.

(Baca: Pemerintah Klaim 61% Pengguna Tol JORR Bayar Tarif Tunggal Lebih Murah)