Berita Terkini Industri Baja Indonesia - Terbaru Hari ini

Kenaikan tarif impor AS akan berlaku efektif mulai 8 Februari 2020.

Hingga kini belum ada industri dalam negeri yang mampu memproduksi rel kereta.

Impor baja saat ini lebih banyak disumbang jenis baja untuk kebutuhan teknik yang lebih banyak digunakan untuk industri otomotif dan elektronika.

Impor baja dan petrokimia mencapai 74% dari total impor bahan baku penolong.

Produksi baja diramal akan kembali melemah beberapa bulan mendatang.

Investasi ini untuk meningkatkan kapasitas pabrik baja Krakatau Steel di Cilegon, Banten, dari 6 juta ton per tahun menjadi 10 juta ton.

Regulasi tersebut akan memastikan potensi industri baja nasional dinikmati pemain lokal.

Konsolidasi pabrik baja milik negara akan membuat Beijing lebih mudah mengendalikan produksi baja ke depan.

Selain membahas bea masuk produk baja dari Indonesia, Luhut juga menawarkan Tiongkok nikel sulfat untuk bahan baku baterai mobil listrik Tesla.

Pada Oktober 2019 Krakatau Steel memproduksi 203 ribu ton lebih baja lembar panas, memecahkan rekor 200 ribu ton pada Desember 2017.

Berdasarkan hasil analisis bukti awal, KADI menemukan indikasi dumping atas impor cold rolled stainless steel dari kedua negara.

Kemenperin akan menghapus pertek untuk pemegang API-P yang mayoritas berasal dari sektor logam dan baja. Padahal pertek penting untuk mengendalikan impor.

Surat rekomendasi impor yang dikeluarkan dari Kementerian Perindustrian berperan penting dalam menyaring impor.

Perlindungan terhadap industri manufaktur sangat krusial, terutama pasca diberlakukannya perjanjian dagang bebas.

Banyak industri atau infrastruktur yang wait and see karena memasuki tahun politik.